Friday, July 30, 2010

Baghdad Battery - Teknologi Listrik di masa Irak purba?

Dari sebuah gua kuno di Irak, Baghdad Battery membuat sebagian orang bertanya-tanya. Mungkinkah lebih dari 2.000 tahun yang lalu, bangsa Irak telah mengenal teknologi yang berhubungan dengan listrik?


Teka-teki Baghdad Battery

Baghdad Battery atau Baterai dari Baghdad yang kadang disebut juga Parthian Battery adalah nama yang diberikan kepada sebuah artefak berbentuk guci/vas yang diperkirakan berasal dari masa kebudayaan Parthian yang berkembang antara tahun 250 SM hingga 224 M.


Tinggi guci ini adalah 13 cm. Di dalamnya terdapat sebuah pipa tembaga berongga dan sepotong besi yang tersusun dengan rapi. Satu ujung besi direkatkan ke mulut guci dengan aspal sedangkan ujung yang lainnya direkatkan ke dasar tembaga.


Guci ini ditemukan pada tahun 1936 di dalam sebuah makam kuno di Khujut, selatan Baghdad. Namun artefak ini dibiarkan berdebu begitu saja di dalam gudang Museum Baghdad hingga dua tahun lamanya.

Pada tahun 1938, Arkeolog Jerman bernama Wilhem Konig yang saat itu merupakan direktur laboratorium penelitian museum Baghdad menemukan guci itu di gudang museum dan segera menyadari adanya sesuatu yang aneh.

Guci itu memiliki pipa tembaga dengan sebatang logam di dalamnya. Desain ini tidak umum untuk sebuah guci. Penelitian awal yang dilakukannya juga menemukan adanya bekas cairan asam seperti cuka atau anggur.

Konig menyadari kalau mungkin ia telah menemukan sebuah Sel Galvanic kuno yang bisa digunakan untuk membuat Baterai. Jika benar, maka ini menjadikan guci ini sebuah Ooparts (Out of place Artefacts), karena baterai baru ditemukan pada tahun 1800 oleh Alessandro Volta.

Konig menjadi bersemangat dengan kemungkinan kalau teknologi listrik mungkin telah dikenal pada masa Irak purba. Pada tahun 1940, walaupun kontroversial, Ia mempublikasikan teorinya mengenai artefak ini.

Apakah fungsi baterai ini?
Setelah perang dunia II berakhir, Willard Gray, seorang insinyur di General Electric High Voltage Laboratory di Massachusets, yang membaca tulisan Konig segera membuat replika Baghdad Battery. Dengan memasukkan jus anggur sebagai elektrolit, ia berhasil menciptakan listrik sebesar 0,5 volt.

Eksperimen ini membuat Baghdad Battery terkenal ke seluruh dunia.

Lalu timbul pertanyaan selanjutnya. Apakah guci sederhana ini benar-benar sebuah alat yang digunakan oleh bangsa Irak purba untuk menghasilkan listrik?

Benarkah mereka telah mengenal prinsip-prinsip kelistrikan?

Jika benar, untuk apakah alat tersebut digunakan?

Electroplating
Dalam publikasinya mengenai Baghdad Battery, Konig menyebutkan kemungkinan kalau baterai ini mungkin digunakan sebagai alat untuk melapisi logam dengan emas atau perak. Proses pelapisan ini disebut Electroplating, sebuah teknik yang masih sering digunakan hingga saat ini.

Untuk menguji ide ini, pada tahun 1978, Dr. Arne Eggebrecht, direktur di Museum Roemer and Pelizaeus di Hildesheim membuat beberapa replika Baghdad Battery dan melakukan eksperimen Electroplating. Kemudian, ia disebut berhasil melapisi sebuah objek dengan lapisan perak setebal 1/10.000 milimeter. Sama seperti eksperimen Willard Gray, Ia menggunakan jus anggur sebagai elektrolit.

Eksperimen ini cukup menghebohkan. Namun tidak butuh waktu lama bagi para ilmuwan untuk menolak keabsahannya.

Masalahnya satu. Tidak ada satupun peneliti lain yang bisa meniru hasil eksperimen Dr.Eggebrecht. Listrik yang dihasilkan oleh Baghdad Battery ternyata tidak cukup kuat untuk bisa melakukan proses electroplating.

Jadi, ada kemungkinan kalau eksperimen tersebut sesungguhnya tidak pernah dilakukan. Ini dikonfirmasi oleh Dr. Bettina Schmitz, seorang peneliti di museum yang sama, yang tidak bisa menemukan satupun catatan mengenai adanya eksperimen tersebut.

Bukan cuma itu, masalah lain yang berkaitan dengan teori ini adalah tidak pernah ditemukannya objek atau perhiasan yang terindikasi dilapisi emas atau perak dengan menggunakan electroplating dari Baghdad Battery.

Keperluan Pengobatan
Bangsa Yunani dan Mesir kuno pernah mencatat mengenai kebiasaan mereka menggunakan ikan listrik untuk meredakan rasa sakit pada telapak kaki. Ini menunjukkan kalau mereka cukup familiar dengan aliran listrik, walaupun mereka tidak menggunakan istilah "listrik" untuk menyebutnya.

Jadi, sebagian peneliti mulai memikirkan kemungkinan penggunaan artefak ini sebagai sebuah alat untuk mengurangi rasa sakit.

Tetapi, sama seperti teori sebelumnya, ada alasan yang cukup untuk meragukan teori ini. Catatan kuno masa purba tidak pernah menyinggung mengenai penggunaan alat sejenis Baghdad Battery dalam pengobatan. Mereka biasa menggunakan daun Cannabis (Ganja), Opium dan anggur untuk mengurangi rasa sakit.

Patung Dewa yang memiliki kekuatan
Lalu, selain dua teori yang cukup ilmiah di atas, ada teori yang menyentuh konspirasi keagamaan.

Dr.Paul Craddock, seorang ahli metalurgi purba dari British Museum, berpendapat kalau pada masa lampau beberapa Baghdad Battery mungkin telah dihubungkan secara paralel dan diletakkan di dalam patung Dewa untuk menipu para penyembahnya.

Katanya:
"Para pendeta mungkin akan mengajukan pertanyaan kepadamu. Jika kamu memberikan jawaban yang salah, kamu akan disuruh menyentuh patung itu dan akan mendapatkan sebuah kejutan listrik kecil. Jika kamu menjawab dengan benar, maka para pendeta akan melepaskan hubungan baterai dan tidak ada kejutan listrik yang dihasilkan. Dengan demikian kamu akan percaya dengan kekuatan Dewa, pendeta dan agamanya."
Teori ini, tentu saja terlalu liar untuk dianggap sebagai fakta karena tidak ada satupun patung yang pernah ditemukan dengan rongga didalamnya yang bisa mengisi beberapa Baghdad Battery.

Jadi, apa kegunaan artefak ini sebenarnya? Benarkah guci ini sebuah peralatan elektrik?

Baghdad Battery - Alat elektrik?

Seorang peneliti hanya bisa menarik sebuah kesimpulan berdasarkan pada fakta atau bukti yang ditemukan. Teori yang mengatakan kalau guci ini adalah sebuah baterai memang cukup memiliki dasar. Namun, bagi sebagian peneliti yang lebih skeptis, ada beberapa lubang besar di dalam teori ini.

Ya, banyak replika yang telah dibuat untuk keperluan eksperimen dan memang berhasil menciptakan arus listrik, namun ini tidak membuat guci ini otomatis menjadi sebuah baterai.

Dr.Marjorie Senechal, Profesor Sejarah Sains dan Teknologi di Smith College yang pernah membuat replika Baghdad Battery untuk keperluan eksperimen berkata:
"Saya rasa tidak ada yang bisa memastikan manfaat guci itu. Namun bisa saja benda itu memang sebuah baterai karena bisa digunakan untuk itu."
Sebuah replika yang dibuat oleh para mahasiswa Prof.Senechal bisa menghasilkan listrik berkekuatan 0,8 hingga 2 Volt.


Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan lubang besar pada teori Baghdad Battery, pertama-tama, kita harus mengerti cara kerja sebuah baterai. Untuk itu, mari kita kembali sejenak ke pelajaran kimia sekolah kita.

Seperti yang saya katakan di atas, Dr.Konig mengatakan kalau Guci itu kemungkinan adalah sebuah Sel Galvanic.

Pada tahun 1780, Luigi Galvani, dalam sebuah eksperimen menemukan jika ia menghubungkan dua logam berbeda jenis yang masing-masing dicelupkan dalam larutan elektrolit yang juga dihubungkan dengan salt bridge (peralatan penghubung seperti tabung kimia yang diisi dengan elektrolit dalam bentuk gel), maka aliran listrik akan tercipta.


Kita mungkin juga ingat kalau Galvani berhasil membuat kaki katak yang sudah mati berkontraksi oleh listrik yang dihasilkan oleh sel ini.

Sel Galvanic itu tidak sama dengan baterai.

Yang dinamakan baterai adalah gabungan dari beberapa sel Galvanic yang dihubungkan secara seri atau paralel dengan kabel (atau penghantar lainnya).

Dengan penggabungan ini, barulah aliran listrik yang cukup kuat dapat tercipta.

Nah, disinilah masalahnya. Jika guci itu memang sebuah sel Galvanic yang digunakan sebagai bagian dari Baterai, maka seharusnya ada lebih dari satu guci sejenis yang ditemukan lagi.

Namun, hingga sekarang, hanya ada satu Baghdad Battery yang ditemukan. Dengan kata lain, sebenarnya kita tidak bisa menyebut guci itu sebuah baterai, melainkan sel Galvanic.

Jika kita menemukan beberapa guci serupa, maka argumentasi baterai menjadi lebih kuat.

Namun, itupun belum cukup. Jika ada beberapa guci serupa yang ditemukan, kita masih harus menemukan "kabel" yang digunakan untuk menghubungkan beberapa guci tersebut. Sampai sekarang, kabel tersebut, atau bahan yang mungkin bisa dijadikan kabel belum pernah ditemukan.

Para peneliti pun mengakui kelemahan argumen Baterai karena ketiadaan kabel tersebut.

"Sayangnya kita tidak pernah menemukan kabelnya." Kata Dr. Craddock.

"Ini berarti interpretasi kita mengenai kegunaan artefak ini bisa jadi salah total."

Lalu, selain masalah kabel, keberatan lain yang diajukan oleh para peneliti yang menolak teori ini adalah desain guci tersebut.

Aspal yang digunakan untuk merekatkan batang besi tersebut ternyata menutupi silinder tembaga sepenuhnya. Ini membuat aliran listrik menjadi terhambat. Untuk menghasilkan listrik, mau tidak mau, desain guci tersebut harus diubah.

Lagipula, desain ini cukup aneh karena aspal tersebut menutupi seluruh mulut guci itu. Di lain pihak, Sel Galvanic membutuhkan pengisian cairan elektrolit terus menerus. Bagaimana cara mereka mengisinya jika cairan elektrolit di dalamnya menjadi kering?

Lalu, argumen lainnya dari para penentang teori baterai adalah kenyataan kalau kita tidak pernah menemukan adanya catatan atau ukiran yang menunjukkan mengenai peralatan yang dinyalakan oleh baterei ini. Jika kita menemukan ukiran bergambar alat elektronik yang menggunakan baterai seperti kamera atau jam dinding, mungkin kita bisa menarik kesimpulan kalau memang ada baterai di masa lampau.

Cukup masuk akal mengingat kita hanya bisa menerima suatu teori sains sebagai kebenaran jika didukung oleh bukti-bukti yang memadai.

Lalu, jika bukan baterai, apa manfaat guci tersebut?

Bagi mereka yang keberatan dengan teori baterai, guci itu hanyalah sebuah tempat penyimpanan biasa. Yang disimpan di dalamnya adalah perkamen atau gulungan-gulungan kitab. Mereka berargumen kalau kitab yang disimpan di dalam guci tersebut mungkin telah hancur dan menyisakan residu asam yang dikira sebagai residu cairan elektrolit.

Argumen ini cukup bisa diterima. Tetapi dengan menggunakan logika yang sama untuk membantah teori baterai, maka, mengapa hanya ada satu guci serupa yang ditemukan?

Jika memang digunakan untuk menyimpan gulungan kitab, bukankah harusnya kita menemukan lebih banyak guci lain yang serupa?

Jadi, menurut saya, Baghdad Battery masih menyisakan banyak ruang bagi kita untuk berspekulasi. Mengenai kebenaran yang sesungguhnya, mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

(wikipedia, corrosion-doctors.org, news.bbc.co.uk)

Sunday, July 18, 2010

Legenda Jersey Devil - monster terbang berkepala kuda dari Pine Barrens

Berkepala seperti kuda dengan sepasang sayap yang besar, Jersey Devil telah membawa teror dan ketakutan selama lebih dari 250 tahun. Walapun identitasnya masih misterius, ada banyak aspek dari legenda monster ini yang membuat para skeptis pun terpaksa harus mengakui adanya unsur kebenaran di dalamnya, seperti penampakan makhluk ini yang dilaporkan oleh lebih dari 1.000 orang di 30 kota pada tahun 1909.


Jersey Devil yang kadang juga disebut Leeds Devil adalah makhluk cryptid legendaris yang mendiami wilayah Pine Barrens di New Jersey Selatan. Makhluk ini memliki kepala seperti kuda bertanduk dan memiliki sepasang sayap yang memampukannya untuk terbang.


Asal mula legenda Jersey Devil
Legenda Jersey Devil bermula dari kisah rakyat Amerika Serikat yang diceritakan dari mulut ke mulut. Walaupun kisah mengenainya sangat beragam, namun kisah yang paling umum menyebutkan kalau Jersey Devil berasal dari sebuah keluarga bermarga Leeds.

Nyonya Leeds memiliki banyak anak. Ketika ia mengandung anak ke-12, ia merasa sangat lelah sehingga ia bersumpah jika ia mengandung anak lagi, maka biarlah anak itu menjadi iblis.

Pada tahun 1735, Nyonya Leeds mengandung anak ke-13.

Pada suatu malam, ketika badai dan hujan lebat mengguyur bumi, Nyonya Leeds mengalami sakit bersalin dan bersiap untuk melahirkan. Teman-teman dan kerabatnya berkumpul mengelilinginya.

Legenda mengatakan, ketika bayi itu lahir, awalnya semua terlihat normal. Namun kemudian bayi itu segera berubah bentuk menjadi makhluk aneh dengan kepala berbentuk kuda bertanduk dengan dua sayap seperti kelelawar dan ekor panjang yang ujungnya seperti garpu.

Segera setelah ia berubah bentuk, makhluk itu menggeram dan menjerit tidak karuan. Lalu ia membunuh bidan yang membantu kelahirannya dan terbang keluar lewat cerobong asap. Ia terbang mengelilingi desa untuk beberapa saat sebelum menghilang di area Pine Barrens.


Deborah Leeds dan Jersey Devil
Walaupun kisah Jersey Devil kedengaran seperti sebuah dongeng, namun Nyonya Leeds yang menjadi tokoh sentral dalam legenda ini ternyata benar-benar ada. Namanya adalah Deborah Leeds dan suaminya bernama Japhet Leeds.

Hal ini didukung dengan fakta historis kalau Japhet Leeds menulis nama 12 orang anaknya di dalam surat wasiatnya pada tahun 1736 yang artinya sesuai dengan legenda Jersey Devil. Mereka juga tinggal di New Jersey, wilayah tempat kediaman Jersey Devil.

Tetapi, peristiwa berubahnya anak ke-13 mereka menjadi Jersey Devil tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Penampakan Jersey Devil
Sejak menghilang pada malam kelahirannya, Jersey Devil tidak terlihat lagi selama beberapa puluh tahun. Lalu, pada tahun 1778, ia muncul kembali. Saat itu komodor Stephen Decatur sedang mengunjungi Pine Barens untuk menguji jarak jangkau tembakan meriam kanon.

Tidak disangka-sangka, ia menyaksikan seekor makhluk pucat sedang terbang di atas kepalanya.

Dengan menggunakan tembakan meriam, Decatur berhasil menembak lapisan membran sayap makhluk itu. Namun makhluk itu terus terbang seperti tidak terganggu oleh akibat dari tembakan itu.

Joseph Bonaparte, mantan raja Spanyol yang juga kakak dari Napoleon Bonaparte disebut juga pernah melihat Jersey Devil ketika ia sedang berburu di Bordentown, New Jersey, sekitar tahun 1820.

Tahun 1840, hewan-hewan ternak ditemukan mati secara misterius di New Jersey dan Jersey Devil dianggap sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Para peternak melaporkan mendengar suara jeritan aneh pada malam pembunuhan. Laporan pembunuhan ternak serupa juga dilaporkan pada tahun 1841.

Pada abad ke-19, Jersey Devil hanya terlihat sesekali dan belum mendapatkan perhatian yang cukup besar. Namun memasuki abad ke-20, tepatnya pada tahun 1909, Jersey Devil menjadi headline dan memenuhi halaman-halaman utama media-media lokal di Amerika ketika lebih dari 1.000 orang di 30 kota melaporkan penampakan makhluk itu yang terjadi selama periode 16-23 Januari 1909.

Penampakan-penampakan ini membuat nama Jersey Devil mulai dikenal di seluruh Amerika Serikat.

Ilustrasi Jersey Devil yang pertama dibuat

Permulaan penampakan di minggu itu terjadi pada tanggal 16 Januari 1909 ketika Jersey Devil terlihat terbang di Woodbury. Keesokan harinya, beberapa orang menyaksikannya di Bristol, Pennsylvania. Penampakan itu diikuti oleh penemuan jejak-jejak aneh di atas salju di kota Burlington pada keesokan harinya.

Tanggal 19 Januari, Nelson Evans dan istrinya yang tinggal di Gloucester menyaksikan makhluk itu dari jendela rumah mereka. Nelson mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut :
"Tingginya sekitar 1 meter dengan kepala seperti seekor anjing Collie dan wajahnya menyerupai kuda. Lehernya panjang dan rentang sayapnya memiliki panjang sekitar 60 centimeter. Kaki belakangnya menyerupai kaki bangau dan makhluk itu juga memiliki surai seperti kuda. Ia berjalan dengan dua kaki belakangnya. Selain itu ia juga memiliki dua kaki depan yang pendek dengan cakar. Aku dan istriku begitu ketakutan. Tetapi kami akhirnya dengan berani membuka jendela dan berteriak 'Huss, huss'. Makhluk itu berbalik arah, menyalak dan terbang."
Tanggal 20 Januari, Para penduduk menyaksikan Jersey Devil terbang di atas kota Moorestown.

Tanggal 21 Januari, Makhluk itu menyerang sebuah mobil di Haddon Heights, Clayton. Lalu beberapa saksi lainnya melihat makhluk itu menabrak kereta api, namun tidak mati.

Laporan penampakan terus terjadi dari Philadelphia, Pennsylvania hingga West Collingswood.

Di West Collingswood, dua orang pejalan kaki melaporkan melihat Jersey Devil bertengger di atap sebuah rumah. Lalu, petugas pemadam kebakaran yang dipanggil segera menyerangnya dengan menyemprotkan air. Makhluk itu kemudian menghindar dengan terbang dan mendarat di jalan raya. Petugas pemadam kebakaran terus menyemprotkan air hingga makhluk itu terbang dan menghilang di kegelapan malam.

Di Bristol, seorang petugas polisi bernama James Sackville melihat monster itu ketika sedang berpatroli pada malam hari. James sedang berjalan di sebuah lorong yang lumayan gelap ketika makhluk itu melompat ke jalan dan mengeluarkan suara teriakan yang aneh. Kemudian, Ia menembakkan revolvernya ke arah makhluk itu. Namun, sepertinya peluru itu tidak mengenainya karena makhluk itu segera mengembangkan sayapnya dan terbang.

Pada minggu yang sama juga, Mrs. Mary Sorbinski mendengar gonggongan anjing peliharaannya dari arah halaman depan rumahnya di Camden. Lalu, ia bergegas keluar dan melihat Jersey Devil sedang mencengkeram anjing itu di tangannya.

Melihat itu, Mrs.Sorbinski berusaha menyelamatkan anjing itu dengan berteriak dan memukul makhluk itu dengan sapu. Usahanya berhasil, anjingnya dilepaskan dan makhluk itu terbang. Mrs.Sorbinski membawa masuk anjingnya yang terluka parah dan segera menelepon polisi.

Sekitar 100 orang lebih yang mendengar teriakan Mrs.Sorbinski segera datang dan berkerumun di depan rumahnya. Lalu, tiba-tiba mereka mendengar sebuah teriakan aneh dari arah Kaigan Hill. Saat itu, polisi sudah tiba. Ketika mereka bersama-sama menuju ke bukit itu, mereka menyaksikan makhluk itu terbang menjauh.

Pada tanggal 22 Januari, Jersey Devil telah berhasil menciptakan teror terbesar di New Jersey dengan membuat para penduduknya dicengkeram ketakutan. Sekolah-sekolah, perkantoran, pabrik-pabrik dan pusat-pusat kegiatan lainnya diliburkan karena orang-orang tidak berani keluar rumah.

Karena peristiwa minggu penampakan yang luar biasa ini, bahkan para skeptis sekalipun terpaksa harus mengakui kalau memang ada sesuatu di luar sana yang telah membuat seluruh negara bagian ketakutan. Lagipula, penampakan makhluk itu bukan hanya dilaporkan oleh masyarakat biasa, melainkan juga oleh para pejabat, anggota polisi dan warga terhormat lainnya.

Selama periode ini, kebun binatang Philadelphia bahkan menawarkan hadiah 10.000 dolar bagi siapa saja yang dapat menangkap makhluk ini.

Setelah teror tahun 1909, Jersey Devil menghilang entah kemana.

Lalu, ia kembali muncul pada tahun 1927. Saat itu, seorang pengemudi taksi yang sedang dalam perjalanannya menuju Salem mengalami pecah ban. Ia berhenti untuk mengganti bannya. Sementara ia mengganti ban, ia dikejutkan dengan suara kepakan sayap dan ia melihat makhluk aneh yang berdiri tegak dan berbulu lebat mendarat di atas atap taksinya. Makhluk itu menggoyang-goyangkan mobilnya dengan kencang dan kemudian terbang kembali. Supir Taksi itu percaya kalau ia telah melihat Jersey Devil.

Pada tahun 1951, seorang bocah berusia 10 tahun di Gibbstown, New Jersey, mengaku melihat seekor monster aneh serupa Jersey Devil yang menjerit di dekat DuPont Clubhouse. Monster ini membuat bocah tersebut pingsan karena ketakutan.

Laporan penampakan yang paling baru terjadi pada pertengah Desember 1993. Saat itu, seorang polisi hutan bernama John Irwin sedang menyetir di sepanjang sungai Mullica di New Jersey ketika ia dikejutkan dengan seekor makhluk berkaki dua dan berbulu yang melompat ke depan mobilnya. Kepalanya menyerupai rusa dengan tanduk dan matanya berwarna merah menyala. Makhluk itu memandang Irwin untuk beberapa saat dan kemudian berlari ke dalam hutan.

Peristiwa mirip juga terjadi pada tahun 1995 ketika Sue Dupre yang sedang menyetir di dekat sebuah danau di New Jersey dikejutkan dengan seekor hewan yang melompat menyeberangi jalan. Hewan itu disebutnya memiliki kepala seperti Armadillo.

Walaupun ada kemungkinan kalau Irwin dan Dupre melihat seekor rusa, namun keduanya percaya kalau mereka telah mengalami perjumpaan dengan Jersey Devil.

Makhluk apakah Jersey Devil ini sebenarnya? Benarkah makhluk seperti ini benar-benar ada?

Makhluk apakah itu?
Beberapa skeptis percaya kalau Jersey Devil sebenarnya hanyalah karangan dari para imigran Inggris. Sejak dulu, Pine Barrens merupakan wilayah yang terisolasi. Karena itu, tempat itu menjadi tempat favorit bagi mereka yang mencari perlindungan, termasuk para pemberontak keagamaan, buronan hingga para desertir militer. Kelompok orang-orang yang bersembunyi tersebut kemudian membentuk kelompok yang disebut Pineys.

Karena adanya kelompok ini, Pine Barrens dianggap sebagai lokasi yang rawan dan berbahaya. Kombinasi antara persepsi dan imajinasi para penduduk sekitar mungkin telah membantu terciptanya legenda Jersey Devil karena lebih gampang membayangkan adanya seekor makhluk mengerikan datang dari tempat yang rawan seperti itu.

Misalnya, ketika mereka menjumpai seekor makhluk biasa seperti rusa, mungkin mereka akan segera menganggapnya sebagai makhluk setengah setan yang kemudian melahirkan legenda Jersey Devil. Dengan kata lain, menurut para skeptis ini, Jersey Devil hanyalah sebuah hoax yang disusul oleh misidentifikasi terhadap hewan-hewan biasa.

Seorang pengarang bernama Tom Brown Jr juga percaya hal ini. Ia pernah menghabiskan beberapa waktu di hutan Pine Barrens dan dalam beberapa kesempatan, para pendaki mengira ia adalah Jersey Devil setelah ia menyelimuti tubuhnya dengan lumpur untuk mengusir nyamuk.

Namun teori hoax ini sepertinya tidak bisa menjelaskan penampakan massal yang terjadi pada tahun 1909 yang dilaporkan oleh lebih dari 1.000 orang di 30 kota. Apakah mungkin ribuan orang tersebut berbohong atau salah identifikasi?

Lain lagi pendapat arkeolog Paula Perrault. Paula percaya kalau Jersey Devil kemungkinan memang benar adanya. Namun, ia hanyalah seekor hewan yang mengalami kelainan genetika. Fenomena kelainan genetika ini biasa ditemukan di wilayah Pine Barrens. Kadang para peneliti bisa menemukan hewan dengan warna yang aneh atau hewan yang berkepala dua di tempat ini. Dari perspektif arkeologi, Perrault berspekulasi kalau kemungkinan ada satu jenis deposit mineral di area tersebut yang telah menyebabkan mutasi genetika ini.

Namun, Paula tidak bisa menentukan jenis hewan apa yang mengalami kelainan genetika sehingga membuatnya menjadi makhluk berkepala kuda dengan sayap yang memampukannya terbang.

Beberapa peneliti lain, terutama para Cryptozoologist percaya kalau Jersey Devil benar-benar ada dan merupakan makhluk Cryptid, dengan kata lain, makhluk yang belum dikenal oleh sains modern.

Beberapa elemen yang mendukung teori ini antara lain penampilan makhluk tersebut yang menampilkan beberapa ciri hewan purba, seperti kepala berbentuk kuda, sayap dan ekor panjang. Jika makhluk ini berkembang biak, maka wajar bila penampakan Jersey Devil terus muncul selama berabad-abad.

Selain makhluk yang mungkin belum terklasifikasi oleh sains, beberapa Cryptozologyst lain, termasuk salah seorang ahli dari Smithsonian percaya kalau Jersey Devil mungkin adalah makhluk purba yang masih bertahan hidup. Salah satu dugaan mereka adalah Dimorphodon, sejenis Pterosaurus yang sudah lama dianggap punah.


Profesor Barhopf yang percaya dengan teori ini berkata kalau makhluk purba ini mungkin telah berhasil bertahan hidup dengan cara tinggal di gua-gua bawah tanah.

Para ilmuwan dari berbagai bidang mungkin telah mencoba untuk melihat legenda ini dari perspektif masing-masing, namun bagi sebagian besar masyarakat Pine Barrens, Jersey Devil adalah makhluk yang nyata dan mereka percaya kalau makhluk itu benar-benar penjelmaan setan sesuai dengan namanya.

Pada tahun 1730, Bernjamin Franklin pernah menulis mengenai sebuah pengadilan terhadap seorang penyihir yang dilakukan di dekat Mt.Holly, New Jersey. Salah satu legenda yang berkaitan menyebutkan kalau Nyonya Leeds, Ibu dari Jersey Devil, adalah penyihir yang diadili itu. Wajar kalau anaknya yang ke-13 kemudian menjadi makhluk setan seperti Jersey Devil.

"Mungkin Jersey Devil tidak pernah ada,"Kata Angus Gillespie, seorang profesor sejarah Amerika di Rutgers University, New Jersey. "Namun, dari sudut pandang kisah-kisah rakyat, adalah sebuah fakta kalau kisah itu nyata karena telah diceritakan di Jersey Selatan sejak tahun 1735. Ini membuat Jersey Devil menjadi monster paling tua dalam sejarah Amerika."

Tulang belulang Jersey Devil memang tidak pernah ditemukan dan kita tidak memliki bukti kuat mengenai keberadaannya selain kesaksian dari mulut ke mulut. Namun, yang pasti ada sesuatu yang membuat lebih dari 1.000 penduduk di 30 kota ketakutan pada tahun 1909.

Jadi, mungkin Jersey Devil memang benar-benar ada, walaupun kita mungkin tidak akan pernah tahu identitasnya yang sebenarnya.

Tuesday, July 13, 2010

Inbox: Foto formasi lingkaran-lingkaran misterius

Email pertanyaan di bawah ini datang dari Lia yang dikirim kepada saya. Dalam perjalanannya ke Yordania, ia memotret sebuah formasi aneh di permukaan bumi dari pesawatnya.

Ini bagian dari bunyi emailnya:

"......Foto tentang lingkaran-lingkaran yang saya potret dari atas pesawat saat saya terbang menuju Jordania thn 2006, I'm just wondering itu apa.. kelihatannya pasti itu suatu project bikinan manusia, bukan misteri-misteri, tapi saya hanya ingin tau itu apa..mungkin Pak Enigma punya jawabannya."

Ini fotonya:


Formasi apakah yang terlihat itu?

Melihat foto ini, kita akan seakan-akan sedang menyaksikan ratusan Crop Circle terbentuk di permukaan bumi. Sebagian lagi akan segera teringat dengan UFO. Sebagian lagi mungkin hanya teringat dengan Pizza atau Diagram Lingkaran (Pie Chart).

Apakah benar formasi misterius ini adalah Crop Circle atau bekas pendaratan UFO?

Jawabannya adalah: tidak!

Saya rasa, sebagian besar dari kalian akan menyukai jawabannya. Formasi lingkaran dalam jumlah besar tersebut adalah SISTEM IRIGASI.

Ya, kalian tidak salah dengar.

Nama metode irigasi ini adalah Center Pivot Irigation (Central Pivot Irigation) atau secara sederhana disebut Circle Irigation.

Irigasi ini disebut dengan nama ini karena menggunakan sebuah peralatan mesin besar yang berotasi mengelilingi sebuah titik (pivot point). Lingkaran yang tercipta bisa mencapai diameter dari beberapa ratus meter hingga 3 kilometer. Setelah terbentuk, jalur melingkar ini segera diairi.

Keuntungan metode ini adalah bisa mengairi lahan yang sangat luas dengan penggunaan jumlah tenaga kerja manusia yang minimal. Namun, metode ini hanya bisa digunakan di lahan yang relatif datar.

Jika kita melihatnya dari langit atau dari Google Earth, maka formasi ini akan terlihat seperti Foto di atas.


Lalu, pertanyaannya, di negara manakah formasi lingkaran irigasi yang fotonya diambil oleh Lia?

Saya tidak bisa memastikannya. Namun, karena Lia mengambil Foto itu dalam perjalanannya menuju Yordania, maka ada kemungkinan kalau formasi irigasi yang dipotretnya berada di Saudi Arabia.

Jika kita terbang dengan pesawat dari Indonesia menuju Yordania, maka kita memang akan melewati negara ini.

Mungkin kita mengira Saudi Arabia hanya sebuah negara gurun yang gersang. Namun sesungguhnya negara ini telah berhasil membangun sistem agrikulturnya dengan cukup hebat.

Kerajaan bahkan mengalokasi dana dalam jumlah besar untuk membuat sistem irigasi ini. Bendungan-bendungan dibangun untuk menahan banjir dan cadangan air tanah ditampung dalam bentuk-bentuk sumur. Usaha yang keras ini telah berhasil mengubah lahan gersang disana menjadi lahan perkebunan yang cukup subur dari yang dulunya hanya 1.600 km2 di tahun 1976 menjadi 32.000 km2 pada tahun 1993.

Coba lihat, di bawah ini adalah sistem circle irigation di Saudia Arabia dilihat dari angkasa.


Selain di Saudi Arabia, formasi irigasi jenis ini juga bisa ditemukan di negara-negara lain di seluruh dunia.

Central Pivot Irigation di Texas, Amerika Serikat.


Central Pivot Irigation di Gurun Sahara

Jadi, jika lain kali kalian menjelajahi dunia dengan Google Earth dan menemukan formasi seperti ini, kalian sudah tahu jawabannya.

(wikipedia)

Sunday, July 11, 2010

Teka-teki UFO Hangzhou dan Militer Cina

Pada tanggal 7 Juli 2010, Bandar udara Xiaoshan di Hangzhou, ibukota propinsi Zhejiang, Cina, ditutup sementara akibat adanya benda terbang tak dikenal yang terlihat oleh radar bandara. Pasca penutupan bandara, penerbangan dialihkan ke kota-kota lain, yakni Ningbo di Provinsi Zhejiang dan Wuxi di Provinsi Jiangsu. Kisah ini cukup menghebohkan dan sempat menjadi headline di seluruh dunia.


Dalam 3 hari ini, ada banyak berita update bermunculan sehubungan dengan UFO Hangzhou dan kali ini saya akan mengajak kalian melihat berita-berita tersebut secara sekilas. Mungkin kalian mengira saya telah memecahkan misteri ini. Tidak sama sekali, saya cuma ingin mengajak kita untuk melihat berita ini dengan lebih kritis.

Kisah UFO Hangzhou ini pertama kali dilaporkan oleh News.ifeng.com dan kemudian segera dikutip oleh media di seluruh dunia.

UFO itu pertama kali terlihat oleh radar bandara pada pukul 20.30. Lalu, untuk menjaga keselamatan penerbangan, pada pukul 20.41, seluruh penerbangan keluar masuk bandara tersebut dihentikan. Penghentian ini berlangsung selama 56 menit (bukan empat jam seperti yang diberitakan oleh beberapa media).

Menurut petugas bandara, UFO itu tidak terlihat oleh mata telanjang, melainkan hanya tertangkap oleh radar. Namun para penduduk di sekitar bandara mengaku menyaksikan sebuah objek terbang bercahaya di langit Hangzhou beberapa jam sebelumnya.

Keesokan harinya, harian China Daily mengatakan kalau pejabat militer Cina telah berhasil mengidentifikasi objek misterius tersebut dan akan memberikan keterangan resmi pada hari jumat, 9 Juli 2010. Namun, pada hari sabtu kemarin, pejabat militer membantah keterangan China Daily dan mengatakan kalau mereka juga belum berhasil mengindetifikasi objek misterius tersebut.

Masalahnya kemudian adalah ketika foto objek ini ditampilkan. Paling tidak ada 3 foto yang diklaim sebagai UFO Hangzhou yang dipajang di berbagai media. Anehnya, 3 foto ini sepertinya menunjukkan objek yang berbeda-beda. Apakah foto-foto ini benar-benar menunjukkan UFO Hangzhou seperti yang diklaim media-media tersebut?

Kita akan melihatnya satu persatu.

Ini foto UFO Hangzhou pertama yang diambil pada malam hari yang juga sudah pernah dimuat di media-media Indonesia :


Foto ini cukup aneh. Jika kita mengatur kontras dan pewarnaannya, maka kita bisa melihat objek ini dengan lebih jelas.


Foto di atas memperlihatkan sebuah objek berwarna merah dengan dua garis cahaya terang di bawahnya.

Apakah objek yang terlihat di foto itu adalah UFO Hangzhou?

Saya tidak yakin. Masalahnya, foto ini memiliki sedikit keanehan. Jika kita memperbesar foto ini dan memfokuskan diri pada kepala (atau ekor) pesawat yang terkena kabel listrik, maka kita bisa melihat sesuatu yang cukup ganjil.


Lihat, kabel listrik terlihat berada di depan badan pesawat yang berwarna merah. Ini artinya objek tersebut terbang di balik kabel listrik.

Tetapi, dibawahnya, satu dari dua garis cahaya putih itu terlihat berada di depan (menutupi) kabel listrik. Sedangkan garis cahaya putih lainnya terlihat berada di belakang kabel.

Karena anomali ini, pesawat tersebut terlihat seperti sedang menabrak kabel listrik itu . Ini tidak masuk akal.

Karena itu, foto di atas bisa jadi hasil rekayasa photoshop.

Atau, jika bukan hasil rekayasa, maka kemungkinan keduanya adalah, foto di atas adalah efek Long Exposure kamera dari sebuah helikopter yang sedang terbang, seperti contoh lain yang saya temukan di bawah ini.

Percaya atau tidak, cahaya berbentuk garis di foto di bawah ini adalah sebuah helikopter dan cahaya yang menyinari bumi tersebut adalah lampu sorotnya.


Ini contoh lainnya:

Contoh efek Long Exposure bisa kita lihat pada foto-foto mobil di jalan raya pada malam hari yang terlihat hanya berupa cahaya memanjang.

Jadi, bisa saja seseorang memberikan foto ini YANG DIAMBIL ENTAH KAPAN kepada media lokal dan mengklaimnya sebagai UFO Hangzhou walaupun sebenarnya bukan. Lagipula, beberapa media mengatakan kalau pada malam saat bandara itu ditutup, objek itu hanya terlihat oleh radar dan tidak terlihat oleh mata telanjang.

Dengan kata lain, foto ini kemungkinan besar Palsu.

Selain foto di atas, pada hari berikutnya, media lain seperti dailymail.co.uk mempublikasikan foto UFO Hangzhou kedua yang disebut diambil dari sudut yang berbeda. Ini fotonya:


Ingat, media-media yang memuat foto ini menyebutkan kalau ini adalah foto UFO Hangzhou. Tetapi, ketika melihat foto di atas, kita akan segera bertanya, mengapa penampilan UFO ini bisa berbeda dengan foto yang pertama.

Jawabannya tentu saja, karena foto ini sebenarnya bukan foto UFO Hangzhou.

Bagi saya foto ini terlihat seperti sebuah hasil photoshop atau CGI. Tetapi yang pasti, foto ini bukan foto UFO Hangzhou. Foto ini diposting di situs global-military.com yang melampirkannya dalam berita yang berjudul "UFO Appeared again in the night sky in Urumqi".

Mereka memposting berita itu pada tanggal 5 Juli 2010. UFO Hangzhou muncul pada tanggal 7 Juli 2010. Jadi Dailymail.co.uk dan media lain yang mengklaim foto tersebut sebagai foto UFO Hangzhou telah melakukan kesalahan.


Sebuah pekerjaan yang cukup ceroboh untuk media kelas international.

Lalu, ada foto ketiga. Foto ini ditampilkan oleh Chinadaily.com yang juga kemudian diposting oleh media-media lain. Foto ini juga diklaim sebagai foto UFO Hangzhou namun tidak diambil pada malam hari seperti foto-foto lainnya.


Ketika melihat foto ini, kalian pun akan merasa heran karena tidak mirip sama sekali dengan foto pertama atau kedua.

Jadi, foto mana yang benar dan sesuai dengan pemberitaan UFO Hangzhou?

Menurut saya, foto ketiga ini lebih sesuai dengan pemberitaan. UFO itu disebut hanya terlihat di radar pada malam hari ketika bandara itu ditutup, namun, beberapa media seperti shanghaiist.com menyebutkan kalau seorang saksi mata berhasil mendapatkan foto UFO Hangzhou itu pada sore harinya. Ini kutipannya:
"Though airport spokesmen said the UFO was only visible to radars at the airport, several people around Hangzhou said they witnessed a glowing object hovering in the afternoon sky and moving weirdly. One man managed to snap a picture of it before it suddenly disappeared."
Jadi, ada kemungkinan kalau foto ketiga ini adalah foto yang benar-benar diambil oleh saksi pada sore harinya. Objek serupa mungkin telah muncul kembali pada malam harinya dan menyebabkan bandara ditutup selama 56 menit.

Fakta pemberitaan kalau foto UFO ini diambil pada sore hari malah membuat foto pertama yang diambil pada malam hari semakin kehilangan kredibilitasnya.

Banyak media seperti Businessweek atau Shanghai daily memberitakan kisah ini tanpa melampirkan foto. Dan saya rasa mereka telah bertindak dengan aman.

Tetapi, Jika foto ketiga ini adalah foto yang sebenarnya, maka apakah identitas objek itu sebenarnya?

Kemungkinan, UFO itu adalah sebuah rudal. Ini dikonfirmasi oleh pemberitaan Chinadaily sebelumnya yang mengatakan kalau objek itu memiliki hubungan dengan militer, walaupun kemudian disangkal. Percobaan rudal atau roket yang dikira sebagai UFO juga pernah terjadi di Norwegia dan Australia sebelumnya. Jadi, ini bukan sesuatu yang baru.

Menariknya, harian news.oneindia.in melaporkan kalau UFO seperti komet (seperti di foto ketiga) itu juga pernah terlihat di wilayah Urumqi pada tanggal 30 Juni sebelumnya, dan pejabat dari Xinjiang Astronomy Society, Prof.Song Huagang, menyebutkan kalau UFO itu sebenarnya adalah pecahan rudal intercontinental yang diluncurkan oleh Amerika Serikat.

Menurut laporan dari foxnews.com, pada tanggal 30 Juni kemarin, militer Amerika memang meluncurkan rudal minuteman three ICBM dari pangkalan udara Vandenberg di California. Rudal ini berhasil menempuh jarak sejauh 4.200 mil hingga mengenai target di tebing Kwajalein di Marshall Island.

Menurut Prof.Song, Rudal ini bisa terlihat dengan jelas dari beberapa wilayah, termasuk Urumqi di China. Jadi ada kemungkinan kalau UFO yang terlihat di Hangzhou juga adalah hasil uji coba pihak milter Amerika (atau Cina sendiri).

Kita cuma bisa berharap kalau dalam waktu dekat akan ada klarifikasi dari pihak militer Cina.

Tunggu Update saya!

(seluruh sumber dan linkback sudah saya sertakan di dalam tulisan)


Thursday, July 8, 2010

Legenda El Dorado dan harta karun danau Guatavita

Sebuah kota yang terbuat dari emas dengan rajanya yang juga bersalutkan serbuk emas, legenda El Dorado telah menjadi salah satu legenda yang paling menarik untuk diceritakan. Banyak orang mengatakan kalau legenda ini hanyalah sebuah imajinasi, namun sebenarnya sebagian rahasia El Dorado boleh dibilang telah terungkap dan danau Guatavita adalah salah satunya.


Ini kisah singkat mengenai El Dorado.

Ketika Christopher Colombus menemukan benua Amerika, kisah mengenai dunia baru yang kaya akan emas sampai ke Eropa. Tidak lama kemudian, para penakluk Spanyol mulai masuk ke peradaban Amerika Tengah dan Selatan termasuk Aztec dan Inca.

Francisco Pizzaro (1475–1541), yang berhasil menaklukkan peradaban Inca yang kaya raya pada tahun 1530an percaya kalau di tempat lain di benua itu masih tersimpan kekayaan tersembunyi yang bernilai besar.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai hal ini.

Tidak lama setelah penaklukkan itu, seorang pembawa pesan dari suku tidak dikenal muncul di Peru, tempat kerajaan Inca, dengan sebuah pesan untuk Raja Inca. pembawa pesan ini tidak tahu kalau kerajaan Inca telah ditaklukkan oleh Pizarro.

Setelah diinterogasi oleh para prajurit Spanyol, pembawa pesan itu berkata kalau ia adalah anggota salah satu suku di wilayah Bogota. Menariknya, pembawa pesan ini juga menceritakan mengenai sebuah kerajaan lain di wilayah yang sama dimana Rajanya berselimutkan debu emas dan berenang di danau emas.

Legenda yang mereka dengar inilah yang kemudian disebut dengan El Dorado yang berarti "Manusia bersepuh Emas".

Tertarik untuk mendapatkan emas yang lebih banyak, para penakluk dari Spanyol ini kemudian mengirimkan paling tidak lima ekspedisi besar untuk mencari El Dorado.

Salah satu ekspedisi yang dikirim adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Gonzalo Jimenez de Quesada yang berangkat pada tahun 1536.

Bersama 500 prajuritnya, Ia masuk ke belantara lebat yang sekarang termasuk wilayah Columbia. Setelah menjelajah cukup lama dan menjumpai berbagai rintangan, Quesada dan timnya menemukan suku Chibca yang kaya raya. Namun, mereka tidak menjumpai raja emas dan danau emas yang dicari.

Tetapi, suku tersebut menceritakan kepada Quesada mengenai sebuah danau misterius di kawah gunung di dataran tinggi Andes di Bogota yang bernama Guatavita. Menurut mereka, setiap tahun, di danau itu, sebuah upacara misterius dilakukan oleh suku setempat yang bernama Muisca sebagai persembahan terhadap dewa mereka.

Sang raja, yang juga disebut Zipa, akan dibaluri dengan lumpur yang kemudian dilapisi lagi dengan debu emas. Setelah itu, ia bersama para tetua suku yang lain akan mengayuh rakit yang berisi emas perak dan perhiasan lainnya hingga ke tengah danau.

Setelah sampai di tengah, mereka akan membuang emas perak itu ke dalam danau. Lalu sang raja akan terjun ke danau untuk membersihkan tubuhnya dari debu emas dan lumpur yang menyelimuti tubuhnya.

Mendengar kisah luar biasa ini, Quesada memutuskan untuk mencari El Dorado.

Ia tidak bisa menemukan suku Muisca atau kota emas yang dimaksud, namun ia berhasil menemukan danau Guatavita.

Ketika penemuan ini diumumkan ke Spanyol, sebuah usaha dilakukan untuk mengeruk danau ini pada tahun 1545. Usaha ini dipimpin oleh Hernan Perez de Quesada, saudara laki-laki dari Jimenez de Quesada.

Quesada menggunakan para pekerja untuk mengeringkan danau dengan ember-ember raksasa. Setelah tiga bulan, level permukaan air danau turun sekitar 3 meter dan Quesada berhasil mendapatkan 18 kilogram emas dari dalamnya.

Pada tahun 1580an, seorang pedagang dari Bogota bernama Antonio de Sepulvada mengerahkan 8.000 penduduk setempat dalam usahanya untuk mengeringkan danau itu dengan cara membuat pintu-pintu air di sisi danau. Ia berhasil menurunkan permukaan danau hingga 20 meter.

Dengan cara ini ia berhasil menemukan emas dalam jumlah yang cukup besar. Namun kemudian sisi danau runtuh dan menewaskan banyak pekerja. Proyek ini kemudian dibatalkan.

Hari ini, kita masih bisa melihat sisi danau yang terpotong, sisa-sisa usaha yang dilakukan oleh Sepulvada.

Pada tahun-tahun berikutnya, ambisi bangsa Eropa untuk menemukan El Dorado muncul kembali ketika seorang pria misterius bernama Juan Martinez menceritakan mengenai sebuah kota emas bernama Manoa. Kota ini bisa saja berhubungan dengan legenda El Dorado, namun bisa juga tidak. Yang pasti, bangsa Eropa semakin percaya kalau Benua Amerika menyimpan kekayaan dalam jumlah besar.

Martinez bercerita kalau ia adalah seorang pengawas amunisi di sebuah kapal Spanyol yang menjelajahi sungai Caroni yang terhubung dengan Sungai Orinoco. Kapal mereka menjelajahi sungai hingga jauh ke dalam hutan belantara. Namun, gudang mesiu yang diawasinya meledak sehingga penjelajahan ini pun dibatalkan. Sebagai hukuman bagi Martinez, ia ditinggalkan di sungai tersebut dengan sebuah sampan.

Lalu, Martinez mengaku berjumpa dengan sekelompok anggota suku indian yang bersahabat. Mereka menutup mata Martinez dengan kain dan membawanya ke kerajaan mereka yang disebut Manoa. Martinez mengatakan kalau Istana raja Manoa yang dikunjunginya itu terbuat dari emas.

Pada tahun 1586, kisah ini sampai ke telinga Sir Walter Raleigh, seorang penjelajah ternama yang pernah mendirikan koloni pulau Roanoke yang legendaris.

Pada tahun 1595, Raleigh bersama rekan-rekannya berlayar menjelajahi sungai Orinoco di Amerika Selatan demi untuk menemukan Manoa. Namun, ekspedisi itu tidak menghasilkan apa-apa. Menariknya, mereka menemukan Jangkar Kapal Spanyol Martinez yang tersisa ketika terjadi ledakan di kapal. Jadi, paling tidak ada bagian dari kisah Martinez yang dapat dipercaya.

Walaupun tidak menemukan kerajaan emas Manoa, Raleigh membawa banyak sampel flora dan fauna yang eksotik serta sebuah batu indah yang menandakan adanya kekayaan alam luar biasa di tempat itu. Raleigh bahkan menulis sebuah buku mengenai penjelajahannya ini.

Raleigh sendiri percaya kalau kota Manoa sebenarnya terletak di wilayah danau Parime di belakang pegunungan wilayah Guyana. Ia bahkan menyediakan sebuah peta yang sangat akurat mengenai letak wialayah ini.

Pada tahun 1618, Raleigh kembali melakukan eskpedisi kedua untuk menemuan kota ini dengan biaya dari kerajaan Inggris. Namun ekspedisi ini juga gagal membawa hasil.

Kisah El Dorado tidak berhenti pada abad pertengahan saja. Para penjelajah abad-abad berikutnya masih terus mencoba menemukan kota emas tersebut. Walaupun begitu, perhatian terhadap danau Guatavita tidak pernah surut.

Pada tahun 1911, sebuah perusahaan pembuat emas kembali mencoba peruntungannya di danau Guatavita. Mereka berhasil membuang sebagian besar air danau itu dengan membuat terowongan dan pintu air. Namun, lumpur danau itu dengan segera mengeras dan hujan segera memenuhi danau itu kembali. Mereka hanya menemukan beberapa objek emas yang kemudian dilelang untuk membayar para investornya.

Pada tahun-tahun berikutnya, minat mencari El Dorado sepertinya mulai berkurang. Kebanyakan orang mulai beranggapan kalau El Dorado mungkin hanya sebuah legenda. Bahkan ada satu pendapat yang mengatakan kalau suku Indian yang menceritakan soal El Dorado mungkin telah berbohong untuk mengalihkan perhatian para penakluk dari desa mereka.

Namun, sebuah petunjuk besar muncul pada tahun 1969.

Dua orang pekerja yang sedang menggali di sebuah gua kecil di dekat Bogota tanpa sengaja menemukan sebuah patung emas. Patung itu berbentuk rakit dengan figur kepala suku dan delapan pria yang sedang mengayuh di atasnya.

Bentuk patung ini segera mengingatkan para peneliti dengan ritual El Dorado yang telah diceritakan selama ratusan tahun. Jadi, legenda itu ternyata benar.

El Dorado memang ada.

Namun, peneliti dari Los Andes University bernama Carl Langebaek punya pendapat sendiri. Menurutnya, El Dorado mungkin hanyalah sebuah produk dari imajinasi para penjelajah. Katanya:
"El Dorado tidak akan pernah ditemukan. Orang-orang akan selalu mencari emas di tempat yang paling mustahil sekalipun. Tidak peduli bahkan jika mereka menemukan satu istana emas sekalipun, selalu ada alasan untuk mencari El Dorado yang lain."
Hari ini, Danau Guatavita terlihat sepi. Bahkan Turis pun jarang keliatan. Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Columbia memutuskan untuk menutup wilayah itu karena orang-orang sering membuang sampah ke dalamnya atau mencuci mobil di sana.

Saat ini hanya ada satu petugas pengawas yang ditempatkan untuk mengawasi danau itu. Jamie Beltran, sang pengawas percaya kalau danau itu meyimpan rahasia El Dorado.

"Saya yakin, emas dari El Dorado ada di dalam sana." Katanya sambil memandang air danau yang tenang.

Apa yang dipercayai oleh Beltran juga dipercaya oleh banyak orang lainnya. Tetapi, mungkinkah suatu hari danau Guatavita akan membuka rahasianya?

(wikipedia, freerepublic.com, nationalgeographic.com)