Sunday, October 31, 2010

Inbox: Objek-objek misterius tertangkap kamera di langit mendung Jakarta

Email di bawah ini datang dari Lia kepada blog enigma. Isinya mengenai objek-objek misterius yang tertangkap kamera di atas langit wilayah Jakarta.


Pada hari Jumat tanggal 22 oktober 2010, sekitar pukul 5 sore, Langit Jakarta terlihat gelap, memperlihatkan kalau sebentar lagi awan akan memuntahkan hujan yang sangat lebat. Saat itulah objek-objek misterius itu terlihat.

Ini bunyi emailnya:
Dear Om Enigma,

Saat kami sedang memotret-motret awan mendung dari tempat kerja, nggak sampai semenit, tiba-tiba muncul benda terbang. Dari kejauhan kami lihat (yang paling dekat) seperti gantole, ada sayap lancip dan semacam kaki-kaki. Tetapi yang lainnya cuma kelihatan seperti titik-titik. Kami hitung objek itu ada sekitar 7 buah.

Tetapi lama kelamaan (sekitar 2 menit) benda-benda itu bukannya turun, malah naik ke atas dan menghilang ditelan awan mendung. Logikanya kan kalau gantole pasti ke bawah. Lagi pula berani amat mereka main gantole saat petir jedar-jeder begitu. Di sekitarnya juga nggak ada helikopter ataupun pesawat, karena 1 menit sebelumnya nggak ada apa-apa di situ ketika kami memotret.

Perbandingan fotonya juga kami lampirkan. Kalau objek itu sesuatu yang dilepas dari bawah (balon) sepertinya tidak mungkin, soalnya sebelumnya juga kami nggak melihat objek itu terbang dari bawah ke atas.

Salah satu benda yang terlihat jelas itu kemudian menuju ke atas dan menghilang ditelan awan mendung. Benda lainnya (yang kami lihat seperti titik-titik) menjauh dan tidak terlihat lagi, apakah turun atau naik ke angkasa.

Note: Foto diambil dari ketinggian lantai 31, Menara Standard Chartered, Karet, Kuningan. Sedangkan foto tersebut mengarah ke daerah Jakarta Pusat, hari Jumat, 22 Oktober 2010, jam 5 sore.
Terima kasih, Salam, Lia
Mengenai objek ini, saya tidak punya kesimpulan pasti. Saya setuju dengan Lia kalau itu bukan gantole atau helikopter. Tidak ada yang mau terbang dalam kondisi cuaca buruk seperti itu. Saya rasa, objek itu juga bukan burung karena Lia pasti bisa membedakan antara burung dengan objek lain.

Bisa jadi objek-objek hitam tersebut sampah (seperti kantong plastik) yang terbawa angin. Namun, jika melihat pada ukuran objek tersebut dibandingkan dengan jarak pemotretan, maka sampah itu pastilah berukuran sangat besar sehingga membuatnya menjadi lebih tidak mungkin.

Lalu, bisa jadi objek-objek tersebut adalah balon yang beraneka bentuk. Jawaban ini cukup masuk akal.
Kemungkinan lainnya adalah, objek tersebut adalah potongan awan hitam yang terbang. Namun, untuk yang satu ini, saya tidak bisa memastikannya.

Akan tetapi, ketika saya melihat objek itu (yang bagi saya terlihat seperti jamur atau ubur-ubur), saya segera teringat dengan postingan saya sebelumnya mengenai fenomena UFO Viborg. Di postingan itu, saya menulis mengenai objek seperti awan berbentuk ubur-ubur yang dipotret di Denmark pada tahun 1974.

Belakangan, diketahui kalau objek tersebut ternyata tercipta akibat pelepasan uap air dari sebuah pabrik.



Mungkinkah objek yang dipotret oleh Lia terbentuk dari pelepasan uap air?

Lokasi pemotretan objek tersebut, yaitu kuningan, Jakarta, adalah lokasi perkantoran yang dipenuhi oleh gedung-gedung tinggi. Bisa saja, salah satu gedung tersebut memiliki instalasi yang melepaskan uap air ke angkasa sehingga membentuk objek-objek misterius tersebut. Tetapi sekali lagi, ini hanya sebuah teori yang tidak bisa saya buktikan.

Paling tidak, kita juga bisa menyebut objek-objek tersebut sebagai unidentified flying object.

Baca juga: Misteri fenomena ufo viborg.


Komentar Tambahan dari Lia


Lia said:

Kalau saya lihat, di hari-hari cerah, saya nggak yakin di situ ada cerobong asap. Dan benda itu tidak kelihatan ringan seperti awan hitam atau asap yang tertiup angin. Terbangnya juga bukan melayang seperti tertiup angin, tapi saya merasa benda itu punya berat. Karena itu semua orang yg melihat di tempat kejadian langsung berpikiran itu gantole, tetapi langsung menganulir karena makin ke atas dan tidak melayang. Terbangnya teratur. Benda yang paling jelas terbang ke atas, yg lainnya karena jauh dan awan tebal jadi menghilang aja lama-lama.


Itu datengnya tiba-tiba, kemungkinan muncul di sela-sela awan, karena sebelumnya kan kami foto di situ nggak ada apa-apa, pandangan kami juga belum berpaling ke mana-mana.. di imajinasi saya kayak kumpulan helikopter lagi patroli di perang vitekong gitu :D


Terima kasih om enigma sudah dipost :)


salam,

Lia


November 1, 2010 11:42 AM


Friday, October 29, 2010

Time traveler terlihat di film Charlie Chaplin tahun 1928?

Pada tanggal 20 Oktober 2010, seorang sutradara film independen dari Irlandia mengupload sebuah rekaman yang berasal dari tahun 1928 yang sepertinya memperlihatkan seorang wanita sedang berbicara dengan menggunakan ponsel. Mungkinkah wanita itu seorang Time Traveler?


George Clarke, nama sutradara itu, menemukan rekaman itu dari DVD film Charlie Chaplin yang berjudul The Circus. Adegan itu sendiri bukan bagian dari film The Circus, melainkan adegan extra yang terdapat dalam DVD itu yang memperlihatkan sekumpulan orang-orang yang sedang menghadiri pemutaran perdana film tersebut.

Time Traveler yang sedang menelepon
Dalam cuplikan tersebut, kita bisa melihat seorang perempuan berjalan dengan posisi tangan seperti sedang memegang sebuah ponsel. Pada saat wanita itu berhenti sesaat, dalam rekaman terlihat kalau mulutnya bergerak seperti sedang berbicara. Lalu, gambar rekaman itu berpindah ke adegan lain (transisi).



Clarke mengatakan:
"Satu-satunya kesimpulan yang bisa saya ambil - yang akan terdengar mengada-ngada bagi sebagian orang - wanita itu seorang Time Traveler."
Menurut Clarke ia telah memperlihatkan rekaman itu kepada lebih dari 100 orang dan tidak ada satu orang pun yang bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

Memang benar. Saya rasa memang tidak ada yang bisa memberikan teori yang bisa menjelaskan misteri ini dengan memuaskan (termasuk teori time travel). Tetapi saya akan mengajak kalian untuk melihat kisah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda supaya kalian bisa memutuskan apa yang ingin kalian percayai.

Baiklah, kalau begitu mari kita mulai meneliti rekaman ini.

Hoax dan Viral Marketing

Pertama, ada anggapan kalau rekaman ini sebenarnya sebuah hoax atau bagian dari Viral Marketing yang dilancarkan oleh Clarke. Kecurigaan ini cukup beralasan karena dalam video yang diupload Clarke, ia menyebutkan kalau dalam tahun-tahun mendatang, film-film yang dibuatnya akan segera tayang. Lalu ia juga mempromosikan situs-situs miliknya.

Namun, saya kira anggapan ini cukup tidak beralasan karena Clarke memperlihatkan DVD yang berisi adegan itu. Tentu saja, semua orang bisa membeli DVD tersebut dan memeriksanya sendiri. Jadi, kecil kemungkinan rekaman ini sebuah hoax yang dibuat untuk Viral Marketing.

Kalau rekaman ini bukan hoax, apa yang sesungguhnya terlihat disitu? benarkah wanita itu sedang menggunakan ponsel?

Wanita misterius dan ponsel
Argumen utama mengapa banyak yang mengatakan kalau wanita itu seorang Time Traveler adalah karena perilaku wanita tersebut terlihat seperti sedang menelepon dengan sebuah ponsel yang jelas belum ada pada tahun 1928.

Namun masalahnya adalah saya tidak bisa melihat adanya ponsel di dalam genggamannya.

Dengan kata lain, orang yang beranggapan kalau wanita ini sedang menelepon bisa jadi hanya berpersepsi.

Beberapa orang beranggapan kalau bayangan hitam di dekat telapak tangannya adalah sebuah benda padat. Namun saya yakin kalau bayangan hitam itu benar-benar bayangan telapak tangan wanita itu. Soal ini akan saya jelaskan sebentar lagi.

Kemudian, lihat foto-foto di bawah ini, dan temukan persamaan pada cara memegang ponsel.

Jawabannya ada dua:

Pertama, Jari tengah, jari manis dan kelingking akan tersusun dengan rapi.

Kedua
, kelingking yang memegang ponsel selalu berada di bawah ujung hidung.

Kedua posisi itu bertujuan supaya ponsel yang dipegang membentuk sudut 45 derajat. Jika kalian memegang ponsel saat ini, kalian bisa mencobanya sendiri.

Sekarang lihat screen shot dari rekaman itu. Saya tambahkan sebuah ponsel imajiner berdasarkan posisi jari-jari wanita itu.

Wanita itu memegang ponsel dengan cara yang sangat tidak biasa karena kelingkingnya berada di tengah hidung, di atas ujung hidung. Posisi jari tengah dan jari telunjuk terbuka lebar, tidak mirip seperti seseorang yang sedang menelepon.

Mungkin kalian akan berkata kepada saya:

"Brother enigma, itu tidak membuktikan apa-apa. Saya bahkan biasa menelepon dengan memegang ponsel hanya dengan dua jari. Penjelasanmu tidak menjawab misteri ini sama sekali."

Saya tahu. Mari kita berbicara posisi tangan pada umumnya saja terlebih dahulu. Biarkan saya melanjutkannya terlebih dahulu.

Karena kejanggalan posisi jari-jari ini, ada kemungkinan kalau wanita itu bukan sedang memegang ponsel.

Lalu apa yang sedang dilakukannya?

Menutupi wajah dengan tangan
Beberapa orang percaya kalau ia sebenarnya sedang menutupi wajahnya dari sinar matahari. Namun saya meragukannya karena umumnya seseorang menutupi wajah dari sinar matahari dengan telapak tangan yang terbuka, bukan dengan jari-jari menekuk (kecuali kalau wanita ini memiliki jari-jari yang cacat).

Aktor pria dengan pakaian wanita
Ada lagi yang percaya kalau wanita itu sesungguhnya seorang aktor pria. Ini bisa terlihat dari sepatunya yang cukup besar dan aneh. Walaupun disebutkan kalau rekaman itu menunjukkan masyarakat umum yang hendak menonton pemutaran perdana film The Circus, selalu ada kemungkinan kalau sang sutradara, yaitu Chaplin sendiri, menggunakan aktor untuk memerankan orang-orang tersebut. Ini hal yang biasa dalam pembuatan film.

Jika ia adalah seorang pria yang diminta mengenakan pakaian wanita, maka ia perlu menutupi wajahnya untuk mengurangi kesan "prianya" dari para penonton. Ketika ia berhenti, kemungkinan ia menjadi ragu dengan suatu hal dan sedang berbicara dengan kru film mengenai instruksi selanjutnya. Karena itu, adegan itu segera berpindah ke adegan lain sehingga kita tidak menyadari kesalahan tersebut.

Penjelasan ini cukup masuk akal walaupun tidak cukup menjelaskan mengenai keanehan posisi jari-jarinya.

Alat bantu dengar
Teori lain yang cukup masuk akal adalah wanita itu sesungguhnya sedang menggunakan alat bantu dengar. Ia berbicara sedikit untuk mengetes pendengarannya.

Penjelasan ini juga cukup masuk akal. Coba lihat poster di bawah ini, dan tebak, apa yang sedang dilakukan oleh pria tua itu?

Mungkin kalian akan berkata "Sudah jelas! Ia sedang menelepon dengan ponsel."

Sebenarnya pria itu adalah raja Portugal yang hidup pada abad ke-19. Gambar di atas adalah ilustrasi yang menggambarkan sang raja sedang menggunakan alat bantu dengar yang disebut king Gowa Chair.

Alat bantu dengar lain yang cukup populer pada tahun 1920an adalah alat bantu dengar berbentuk terompet seperti ini.


Salah satu alat bantu dengar yang mungkin digunakan oleh wanita itu adalah Western Electric Model 34A "Audiphone" yang terlihat di foto di bawah ini.

Alat bantu ini diproduksi oleh Western Electric Company pada tahun 1925. Panjangnya sekitar 16 cm dengan lebar sekitar 8 cm.

Walaupun kita tidak bisa memastikannya, namun yang ingin saya tekankan disini adalah, benda kecil yang bisa dipegang seperti memegang sebuah ponsel bukan hal yang aneh pada tahun 1920an.

Menggaruk wajah atau kebiasaan kecil lainnya
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Posisi jari wanita itu sangat tidak biasa untuk bisa disebut sedang memegang sebuah ponsel. Saya juga telah mengatakan kalau saya tidak bisa melihat ponsel tersebut. Karena itu saya berpikir kalau wanita itu mungkin sedang menggaruk atau sedang melakukan kebiasaan kecil lainnya (seperti memegang daun telinga).

Coba lihat video di atas pada menit 5:00.

Dalam slow motion, sebelum adegan berpindah, kita bisa melihat wanita itu mengubah posisi jarinya.

Lalu lihat posisi jarinya. Apakah itu terlihat seperti seseorang yang sedang menelepon?

Sekarang lihat bayangan hitam pada telapak tangannya.

Bayangan itu berlekuk mengikuti telapak tangan. Ini menunjukkan kalau tidak ada objek padat di dalam genggamannya. Persepsi kalau wanita ini sedang menelepon lenyap begitu saya melihat screenshot ini. Bagi saya, sekarang ia terlihat seperti sedang menggaruk (tentu saja ini pun persepsi saya sendiri).

Lalu kalian mungkin akan kembali bertanya: "Brother, tidak ada orang yang menggaruk kepala sambil berbicara."

Baiklah, kita akan kesampingkan teori orang gila yang mungkin saja menggaruk sambil berbicara. Tetapi, jika kita perhatikan rekaman itu, sesungguhnya tidak ada satupun bukti yang menunjukkan kalau wanita itu sedang berbicara!

Yang terlihat pada rekaman itu adalah: Wanita itu membuka mulut dan menutupnya kembali pada saat ia berhenti sejenak. Gerakan mulut ini bisa saja hanya berupa ekspresi kagum, kaget atau heran. Ini juga menjelaskan mengapa ia berhenti sejenak. Mungkin ia melihat sesuatu yang membuatnya heran.

Lagipula, kalau mulut seseorang terlihat komat-kamit, itu tidak selalu berarti ia sedang berbicara. Bisa saja ia sedang berdoa atau bernyanyi. Kita sering melakukannya bukan?

Namun, disinilah hebatnya rekaman ini. Ketika jawaban atas perilaku wanita ini akan segera muncul, adegan berpindah. Jadi, kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang dilakukan olehnya.

Perjalanan lintas waktu ke masa lampau

Jika wanita ini memang time traveler dan sedang berbicara di ponsel, pertanyaannya adalah: Mengapa ia begitu bodoh berjalan dengan santai sambil berbicara di ponsel di tengah keramaian yang penuh dengan kamera?

Jika ia memang sedang berbicara di ponsel, mengapa orang sekitarnya tidak bereaksi ketika melihat keganjilan itu?

Lalu, dengan siapa ia berbicara? dengan orang lain di tahun 1928? Jika iya, dengan apa sinyalnya dikirimkan? dengan satelitkah? satelit belum ada pada tahun itu.

Ataukah ia sedang berbicara dengan seseorang dari masa kini? Jika demikian, apakah sinyal telepon juga bisa melakukan perjalanan lintas waktu?

Mungkin kita berpikir, jika mereka bisa melakukan perjalanan lintas waktu, maka tentu saja mereka juga mampu menciptakan teknologi canggih untuk komunikasi antar waktu. Namun persoalannya perjalanan lintas waktu mundur ke masa lampau memiliki persoalannya sendiri. Karena itu fisikawan teoritis seperti Stephen Hawking tidak percaya kalau manusia bisa melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lampau (Ia percaya manusia bisa ke masa depan, tetapi tidak ke masa lampau).

Bayangkan, jika wanita di adegan itu memang benar time traveler yang datang dari tahun 2010 atau 2011 misalnya. Ketika ia kembali ke masa kini, ia menemukan foto wajahnya terpampang di internet dan sedang dibahas dimana-mana. Menyadari telah melakukan keteledoran, ia segera kembali ke tahun 1928 untuk memperbaiki kesalahannya.

Di tahun 1928, persis saat pemutaran perdana film The Circus, ia melihat dirinya yang lain sedang berjalan sambil menelepon. Persis sebelum dirinya yang lain itu masuk ke dalam jangkauan kamera, ia segera menyetopnya dan berkata: "Jangan lewat situ, apakah kamu tidak menyadari kalau kamu masuk ke dalam rekaman film Chaplin yang kemudian ditemukan oleh seorang sutradara pada tahun 2010. Kamu membahayakan rahasia kita."

Menyadari hal itu, dia segera berbelok. Selamatlah rahasia mereka. Rekaman itu tidak pernah ada dan tiba-tiba postingan mengenai Time Traveler di film Chaplin lenyap dari seluruh website dan blog.

Tetapi masalahnya sekarang ada dua wanita time traveler dengan identitas yang sama.

Jika mereka berdua sama-sama kembali ke masa kini, bukankah sekarang ada dua wanita dengan identitas yang sama di masa kini?

Jika dua wanita ini kembali lagi ke tahun 1928, mereka berdua bisa bertemu dengan mereka yang lain di tahun 1928. Jadi jumlah mereka bertambah menjadi empat.

Siapakah yang berhak pulang dan tinggal dengan suaminya (yang cuma satu)?

Karena masalah-masalah seperti ini dan masalah lain seperti Grand Father Paradox, perjalanan lintas waktu ke masa lampau tidak mungkin bisa terjadi. Paling tidak, begitulah kata Hawking.

Pada saat saya mau mengakhiri tulisan ini, mungkin kalian kembali menginterupsi saya.

"Penjelasan ini tidak menjawab misteri ini. Wanita itu tidak terlihat seperti sedang menggaruk. Bagi saya ia terlihat seperti sedang menelepon walaupun posisi jarinya tidak wajar."

Nah, pertanyaan saya adalah:

"Jika kalian bisa percaya kalau wanita itu sedang menelepon dengan posisi jari yang tidak wajar, mengapa kalian tidak bisa percaya kalau wanita itu sedang menggaruk dengan posisi jari yang tidak wajar?"

Tetapi sekali lagi, kita bebas menentukan apa yang ingin kita percayai.

Baca juga: Seorang time traveler tertangkap kamera pada tahun 1940an.

(news.com.au, space.com)

Tuesday, October 26, 2010

Inbox: Cahaya-cahaya aneh terlihat di langit malam

Di bawah ini adalah foto-foto yang dikirim oleh M. Gen. Foto-foto ini menampakan cahaya-cahaya aneh berbentuk ular di langit malam.


Saya tidak memiliki penjelasan mengenai fenomena ini. Saya kira cukup menarik karena selain M. Gen, fenomena ini juga dilihat oleh orang lain pada waktu yang berbeda.

Foto-foto di bawah ini diambil pada tanggal 9 September 2010 pukul 18.32. Pada foto ini, kita bisa melihat adanya cahaya-cahaya kuning yang melayang di kejauhan. Ketika melihat cahaya-cahaya itu, mungkin kita akan menganggapnya sebagai balon atau lampion, namun, lihat foto berikutnya:


Cahaya tersebut ternyata tidak hanya berbentuk bola, melainkan juga berbentuk seperti ular atau tali.


Di bawah ini foto lokasi penampakan pada siang hari.


Seperti yang saya katakan di atas, penampakan ini ternyata bukan hanya dialami oleh M Gen. Cahaya-cahaya aneh ini muncul kembali dalam jumlah besar pada hari Minggu, 24 Oktober 2010, dan terlihat oleh banyak orang di wilayah Tangerang.

Joseph Chen dari Baltyra.com memforward link yang berisi foto-foto penampakan tersebut kepada saya. Ia berhasil mengabadikan objek-objek itu dengan sangat baik.


Dalam blognya, Joseph menulis:
Hari Minggu yang baru lewat, 24 Oktober 2010, petang hari itu kami sekeluarga sedang bersiap-siap untuk doa lingkungan bersama. Doa lingkungan ini diadakan 9 hari berturut-turut untuk menghormati bulan Oktober, bulan Maria.

Waktu sedang menata ruang tengah, tiba-tiba kami dikejutkan seruan tetangga depan rumah kami untuk keluar. Di luar kami lihat beberapa orang menengadah ke langit memandangi sesuatu sambil menunjuk-nunjuk.

Waktu saya menengadah juga, terbelalaklah mata karena melihat barisan titik-titik warna merah-jingga-kekuningan berpendar melaju ke arah yang sama. Titik-titik aneh di langit malam tsb berbaris dan berjajar dalam posisi teratur. Dan makin heran waktu melihat titik-titik itu tidak ada habisnya mengalir datang dari satu arah dan melaju ke arah lain. Formasi tertentu, jarak yang teratur, dan keseragaman yang aneh.
Menurut Joseph, cahaya-cahaya misterius tersebut terus mengalir selama sekitar 45-50 menit hingga habis.

Kalian bisa melihat foto-foto cahaya dengan bentuk-bentuk lainnya pada postingan Joseph di Baltyra.com. Klik disini.

Seperti yang saya katakan, saya tidak punya penjelasan mengenai fenomena ini. Untuk saat ini, saya tidak percaya kalau cahaya-cahaya itu berasal dari balon udara ataupun layang-layang karena balon atau layang-layang tidak akan bergerak mengalir secara teratur hingga 45-50 menit.

Tentu saja cahaya-cahaya tersebut juga tidak mirip dengan cahaya yang berasal pesawat komersil. Bisa saja cahaya itu berasal dari pesawat alien, tetapi saya tidak bisa memastikannya karena saya belum pernah melihat pesawat alien.


Bagaimana menurut kalian?


UPDATE 27 OKTOBER 2010 07:15 WIB
Objek tersebut ternyata tidak berbentuk ular. Dalam blognya, Joseph menyebutkan kalau objek itu berbentuk seperti titik. Saya sudah mengkonfirmasinya ke Joseph dan memang objek tersebut berbentuk titik seperti pada foto pertama dan kedua pada postingan ini. Jadi, bentuk ular tersebut hanya efek kamera. Dengan demikian, mungkin bisa mempermudah kita untuk menganalisanya.

Tambahan: Menurut berita yang beredar, cahaya-cahaya yang terlihat di foto-foto Joseph tersebut adalah 100 lampion yang dilepaskan dari sebuah vihara di BSD. Untuk konfirmasinya, tunggu update saya.

Thanks.

Sunday, October 24, 2010

Inbox: Objek aneh di atas Jakarta tertangkap kamera astronot NASA

Di bawah ini adalah email dari Yohanes Gitoyo yang dikirim kepada blog enigma. Isinya mengenai objek aneh di atas Jakarta yang tertangkap oleh kamera para astronot NASA.


Ini bunyi emailnya:

"Kemarin saya browsing di:
http://eol.jsc.nasa.gov. Disitu terdapat beberapa gambar image satelit diatas kota jakarta. Screenshootnya saya lampirkan. Apakah gambar ini adalah UFO? Minta tolong diselidiki untuk mengobati rasa penasaran saya. Terima kasih banyak."

Kode foto - ISS020 E 011200

Notes: jika kalian mengklik link yang saya sediakan di atas, kalian perlu mencentang "Show thumbnails if they are available" di atas daftar foto.


Apakah identitas objek yang terlihat di foto itu?

Sebelum kita membahas itu, mari kita lihat sekilas mengenai situs yang dimaksud oleh Yohanes.

Perlu diketahui, situs tersebut adalah situs milik NASA sendiri, yaitu: http://eol.jsc.nasa.gov/.

Huruf GOV di belakang situs menunjukkan kalau situs tersebut adalah milik pemerintah Amerika. Sedangkan huruf JSC pada alamat situs tersebut adalah singkatan dari Johnson Space Center, pangkalan milik NASA di Houston, Texas.

Judul situs tersebut adalah The Gateway to Astronaut Photography. Situs ini ternyata berisi kumpulan foto-foto yang diambil oleh para astronot dari stasiun luar angkasa ISS.

Nah, pada halaman web yang berisi daftar foto-foto wilayah Indonesia, kita hanya menemukan satu foto yang menunjukkan objek misterius tersebut. Dan foto ini adalah foto yang ditanyakan oleh Yohanes.


Jika kita klik foto tersebut, maka akan muncul halaman web yang berisi keterangan mengenainya. Anehnya, tidak ada penjelasan apapun dari NASA mengenai objek misterius tersebut. Entahkah mereka tidak peduli, atau hanya sekedar malas menjelaskan.

Berdasarkan keterangan yang menyertai foto ini, disebutkan kalau foto ini diambil di atas wilayah barat laut Jakarta. Di halaman web tersebut juga ditemukan file google earth (kml). Jika kita mendownload file tersebut dan menggunakan google earth untuk melihat lokasi yang sama, maka kita tidak akan menemukan objek tersebut.


Jadi, kita bisa menyimpulkan kalau objek tersebut hanya muncul pada foto yang berasal dari kamera astronot Internasional Space Station (ISS).

Sekarang kembali kepada pertanyaan Yohanes, apakah identitas objek yang tertangkap oleh kamera itu?

Ketika saya melihat foto itu, maka saya segera teringat dengan sebuah jamur. Mungkinkah objek itu sebuah jamur super jenis baru yang bisa terbang melayang di ruang angkasa? Atau mungkinkah objek itu sebuah pesawat alien berbentuk jamur yang sedang mengawasi kota Jakarta?

Saya tidak yakin soal ini.

Saya juga tidak yakin kalau objek itu muncul akibat kerusakan kamera.

Namun, saya akui, saya tidak memiliki jawaban yang pasti.

Satu hal yang segera menarik perhatian saya adalah kondisi objek tersebut yang kabur (blur). Ciri-ciri ini menunjukkan kalau objek tersebut berada sangat dekat dengan kamera, bahkan mungkin persis di hadapan kamera. Kalian yang suka dengan fotografi pasti memiliki pendapat yang sama dengan saya.

Tetapi, saya punya ide yang lebih baik dibandingkan hanya sekedar berspekulasi. Saya memutuskan untuk langsung bertanya kepada NASA. Kemudian saya mengirim sebuah email kepada Johnson Space Center di jsc-earthweb@mail.nasa.gov. Saya menanyakan identitas objek tersebut.

Kurang dari 24 jam kemudian, saya mendapat email balasan dari mereka (very good public relation). Ini bunyi email jawabannya:
Thank you for your message. The blurred object is something in the ISS crew cabin - unfortunately, I can't tell what it might be - that happened to be in the field of view when the image was taken. The situation is much like a photographer's finger accidentally moving across the camera lens when a picture is taken, leaving a blurry object in the frame. Thank you for your interest in astronaut photography of Earth!

Earthweb
The Gateway to Astronaut Photography of Earth
NASA Johnson Space Center
http://eol.jsc.nasa.gov
Terjemahannya kurang lebih seperti ini:
Terima kasih untuk pesanmu. Objek kabur itu adalah sesuatu yang ada di dalam kabin kru ISS - Sayangnya, saya tidak tahu objek apa itu. Ini (tertangkapnya objek itu) bisa terjadi karena objek itu masuk ke dalam jangkauan kamera ketika citra itu diambil. Situasinya kurang lebih sama seperti jari seorang fotografer yang tanpa sengaja bergerak melewati lensa kamera ketika sebuah foto diambil sehingga menyebabkan adanya objek kabur di dalam foto.

Terima kasih untuk ketertarikanmu atas astronaut photography of earth.

Sebenarnya ini bukan jawaban yang saya harapkan. Tetapi jawaban ini cukup masuk akal. Coba lihat bagaimana para astronot mengambil foto tersebut (foto-foto ini ada di situs mereka):


Awalnya, saya mengira kalau foto-foto bumi itu diambil dengan kamera super canggih yang terpasang pada ISS. Namun, ternyata para astronot mengambil foto ini dengan manual menggunakan kamera biasa (dalam kasus foto kita, mereka menggunakan Nikon D2Xs). Ini yang dimaksud oleh email NASA ketika ia mengatakan kalau objek tersebut berasal dari kabin para astronot. Ternyata para astronot memang memotret dari kabin mereka.

Lihat, tubuh mereka melayang ketika sedang memotret.


Jadi, kemungkinan sebuah benda dari kabin itu melayang dan masuk ke dalam jangkauan kamera ketika foto diambil. Cukup masuk akal.

Lagipula, kalau objek tersebut adalah pesawat alien yang tertangkap kamera, bukankah NASA akan memphotoshop foto tersebut terlebih dahulu sebelum dipajang di situs mereka? (Just kidding).

Mungkin yang bisa menjawab identitas objek tersebut hanya astronot yang mengambil foto itu. Tetapi paling tidak objek itu bukan sebuah misteri lagi. Bagi saya, satu-satunya misterinya adalah ketidakpedulian NASA dengan memasang foto "rusak" itu di situs mereka.

Friday, October 22, 2010

Misteri Unidentified Submerged Object - benda bawah air tak dikenal

Lebih dari 100 tahun belakangan, para awak kapal yang sedang menjelajahi lautan dibingungkan dengan penampakan-penampakan objek tak dikenal yang muncul dari dalam laut dan terbang dengan kecepatan tinggi. Objek-objek seperti ini kemudian diberi julukan Unidentified Submerged Objek (USO) atau Objek bawah air tak dikenal.


Banyak yang percaya kalau objek misterius ini sesungguhnya sama dengan
UFO yang sering terlihat di udara. Karena itu, kadang objek ini juga sering disebut dengan istilah UFO air.


Penampakan USO disebut-sebut telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Pada tahun 329 SM, pasukan Alexander agung disebut menjumpai dua objek berbentuk piringan yang muncul dari sungai Jaxartes di india. Menurut legenda, Alexander begitu terpesona dengan penampakan itu sehingga ia menghabiskan 6 tahun berikutnya untuk menjelajahi sungai itu dengan peralatan penyelam pertama di dunia.

Christopher Colombus juga disebut pernah menjumpai objek bawah air tak dikenal. Pada tanggal 11 Oktober 1492, kapal Santa Maria yang ditumpangi oleh Colombus sedang melewati wilayah segitiga Bermuda. Kemudian, mereka melihat cahaya-cahaya aneh berkelap-kelip di dalam air disusul dengan munculnya sebuah objek berbentuk piringan yang segera terbang dengan cepat ke angkasa.

Tidak ada yang bisa memastikan apa yang dilihat oleh Alexander agung atau Colombus. Ratusan tahun kemudian, kita kembali menemukan banyak laporan penampakan serupa. Contohnya seperti kesaksian-kesaksian di bawah ini:

Pada tanggal 18 Juni 1845, Malta Times melaporkan:
"Saat itu kapal brigantine Victoria berada sekitar 900 mil di sebelah timur Adalia ketika para awak kapal melihat tiga objek bercahaya muncul dari dalam air. Objek-objek itu terlihat selama 10 menit dan terbang setengah mil dari kapal."
Menurut para awak yang menyaksikannya, objek-objek itu terlihat berukuran seperti bulan purnama. Penampakan ini juga dilaporkan oleh saksi lain yang berasal dari Adalia, Siria dan Malta.

Pada tanggal 12 November 1887, di dekat tanjung Race, sebuah bola api besar muncul dari laut, naik 20 meter, lalu mendekati sebuah kapal yang ada di dekatnya, yaitu kapal uap Inggris bernama Siberian. Objek itu bergerak menentang arah angin, kemudian mundur dan terbang menjauh. Peristiwa ini dilaporkan dan didiskusikan oleh majalah Nature, L'Astronomie, dan Meteorological Journal.

Pada malam tanggal 10 Februari 1951 seorang pilot angkatan udara Amerika bersama rekannya sedang menerbangkan pesawatnya dari Islandia menuju Newfoundland. Ketika pesawatnya berada pada jarak sekitar 300 mil dari Newfoundland, mereka melihat sebuah objek bercahaya muncul dari dalam laut.
"Ketika kami semakin dekat dengan objek yang berkilauan ini, ia berubah menjadi lingkaran-lingkaran cahaya putih yang besar di atas air. Lalu, kami melihat sebuah lingkaran cahaya berwarna kuning yang kecil, lebih kecil dibanding objek yang melepaskan lingkaran cahaya itu, pada jarak 15 mil. Ketika objek itu terbang mendekati pesawat kami, kami bisa melihat sebuah pesawat berkubah yang melepaskan korona."
7 tahun kemudian, objek bawah air tak dikenal kembali menjadi subjek pemberitaan.

Pada bulan Mei 1958, sebuah kapal selam misterius terlihat oleh para awak kapal perang Argentina. Kapal selam itu, walaupun kadang terlihat oleh mata, tidak bisa terlacak oleh sonar, hydrophones atau radar. 14 kapal perang Argentina kemudian memburu kapal selam itu sambil sesekali menembakkan torpedo kearahnya. Namun tidak terlihat adanya tanda kerusakan dan kapal selam itu terus melaju hingga menghilang dari pantauan.

Pada Oktober 1959 dan Januari 1960, kapal selam serupa kembali terpantau oleh militer Argentina. Perburuan kembali terjadi, namun kapal selam itu kembali menghilang.

Kapten Ray.M Pitts, salah seorang spesialis peperangan kapal selam yang ikut dalam perburuan ketiga mengkonfirmasi kalau objek itu memang kapal selam. Namun ia juga mengatakan kalau ia dilarang untuk berbicara lebih jauh mengenai peristiwa itu.

Tahun 1963, perburuan USO yang lain kembali terjadi. Kali ini sonar kapal selam Amerika yang sedang berada di Puerto Rico menangkap sebuah objek yang bergerak dengan kecepatan 150 knots dan berada pada jarak 20.000 kaki di bawah kapal selam.

Kapal selam itu membuntuti objek itu selama 4 hari lamanya. Pada hari ke-4, objek itu tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang tinggi sehingga lolos dari pantauan sonar.

Pada Agustus 1965, para awak kapal Raduga dari Rusia, sementara sedang berlayar di laut merah, melihat sebuah objek elips berapi muncul dari dalam air dan melayang di permukaan selama beberapa lama. Jarak objek itu hanya 2 mil dari kapal. Para awak memperkirakan kalau objek itu memiliki diameter 60 meter dan melayang pada ketinggian sekitar 150 meter dari atas permukaan laut.

Pada tanggal 30 Juni 1967, para awak kapal Naviero dari Argentina melihat sebuah objek silinder di dalam air. Objek itu mengeluarkan cahaya berwarna biru putih dan panjangnya diperkirakan sekitar 33 meter. Yang aneh adalah, objek itu tidak mengeluarkan suara sama sekali walaupun ia bergerak di air dengan kecepatan yang cukup tinggi. Bahkan hampir tidak ada ombak yang tercipta karena pergerakan benda itu. Ketika objek itu nyaris menabrak kapal Naviero, ia segera berubah arah dan menyelam kembali ke dalam air.

Pada tahun 1967, para saksi yang terdiri dari belasan orang melihat sebuah objek tak dikenal jatuh ke air di Shag Harbour, Nova Scotia, Kanada. Objek tersebut, yang terlihat seperti sebuah pesawat aneh, diperkirakan memiliki panjang sekitar 18 meter. Para saksi mata juga menyebutkan kalau pesawat itu melayang sebentar, mengeluarkan cahaya berwarna oranye, lalu masuk ke dalam air.

Insiden ini sempat diberitakan oleh media-media seluruh dunia hingga menyebabkan pihak militer dan polisi Kanada melakukan pencarian besar-besaran. Namun, pesawat misterius tersebut tidak ditemukan sama sekali.


Insiden Shag Harbour adalah salah satu insiden UFO yang paling terkenal di dunia.

Salah satu peristiwa perjumpaan USO yang paling aneh, mungkin yang berhubungan dengan kapal Volga.

Pada tanggal 7 Oktober 1977, Volga, sebuah kapal Rusia yang digunakan untuk memperbaiki kapal selam, sedang berada di laut karena panggilan untuk memperbaiki sebuah kapal selam. Tiba-tiba 9 objek bulat terlihat muncul dari air dan segera mengelilinginya. Peristiwa ini berlangsung selama 18 menit. Saat itu juga, seluruh sistem komunikasi di atas Volga mengalami gangguan. Kapten Tarantin yang memimpin segera memerintahkan para awak untuk mengamati objek-objek tersebut:
"Aku ingin kalian mengamati objek tersebut dengan hati-hati dan mengingatnya baik-baik! Aku juga ingin kalian menggambarnya supaya ketika kita kembali ke Sovyet, tidak ada yang bisa bilang kalau kapten kalian ini gila dan mabuk!"
Pada tanggal 26 Juli 1980, para pelaut dari kapal Brazil, Caioba-Seahorse, melihat objek bulat berwarna abu-abu dengan diameter sekitar 10 meter sedang meluncur di air. Pada saat yang sama, cahaya terang muncul di horizon dan mendekati objek tersebut. Lalu, semua peralatan di atas kapal mati secara mendadak. Cahaya itu kemudian bergabung dengan USO yang ada di dalam air. Setelah itu, USO itu naik, melayang selama beberapa saat dan terbang dengan kecepatan tinggi ke angkasa.

Salah satu penampakan USO yang paling spektakuler mungkin adalah yang terjadi pada tanggal 14 Juni 1992. Para saksi mata di California, mengaku melihat ratusan pesawat aneh muncul dari laut tanpa mengeluarkan suara. Penampakan ini kemudian segera dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, karena sifat penampakan yang terlalu luar biasa, pihak kepolisian tidak menindaklanjuti laporan ini. Kisah penampakan California ini pernah diangkat oleh History Channel dalam sebuah film dokumenternya.

Hingga hari ini, tidak ada yang bisa memberikan penjelasan mengenai identitas objek-objek tersebut.


Bagi mereka yang percaya dengan keberadaan makhluk luar angkasa yang cerdas, USO adalah bukti kalau makhluk luar angkasa sesungguhnya memantau bumi secara terus menerus dari markas yang dibuat di dalam laut. Jika memang ada makhluk luar angkasa yang berniat membuat markas di bumi, maka pilihan mereka untuk membuatnya di dalam laut menjadi sebuah pilihan yang tepat karena memang sebagian besar samudera kita sesungguhnya belum terjelajahi.

Ivan T Sanderson, dalam bukunya yang berjudul Invisible Resident (1970) menyatakan kalau USO adalah bukti adanya intelijensi lain di bawah air yang sedang mengembangkan peradabannya.
"Jika memang ada sejenis peradaban teknologis yang unggul berkembang dalam planet di bawah air, maka peradaban ini tampaknya lebih maju dibandingkan dengan peradaban kita, sekitar beberapa juta bahkan mungkin miliaran tahun di depan kita."
Tentu saja, argumen ini tidak bisa dibuktikan. Namun, Sanderson tidak sendirian karena pemahaman ini juga dipercaya oleh banyak pihak.

Bagi mereka yang lebih skeptis, penjelasan mengenai penampakan ini bisa bervariasi, mulai dari salah lihat hingga rekayasa. Memang tidak bisa disangkal kalau ada kemungkinan para awak kapal telah melihat sebuah fenomena alam dan menyangkanya sebagai USO. Kejadian seperti ini banyak terjadi dalam kasus penampakan UFO. Namun pertanyaannya, fenomena alam apa yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan deskripsi laporan para saksi?

Inilah yang masih belum dipastikan.

Beberapa orang lain percaya kalau USO yang sering terlihat sebenarnya adalah torpedo yang sedang melaju. Namun, torpedo tidak terbang ke udara. Ini tidak sesuai dengan deskripsi saksi.

Jadi, sebagian lain mengajukan teori kalau sesungguhnya USO adalah pesawat militer yang canggih.

Teori ini juga sering digunakan untuk menjelaskan laporan penampakan UFO. Jika kita kaitkan USO dengan pesawat militer, maka itu artinya cuma satu: pesawat itu haruslah sebuah pesawat yang mampu menyelam ke dalam air dan kemudian terbang dengan cepat.

Menariknya, pesawat jenis ini ternyata pernah ada, paling tidak dalam rupa prototipe.

Pada tahun 1934, Boris Petrovich Ushakov, seorang mahasiswa teknik dari akademi militer Sovyet, mengajukan sebuah rancangan pesawat yang bisa menyelam di dalam air. Pesawat ini ditujukan untuk menyergap kapal musuh yang lewat dengan cara menyelam di kedalaman tertentu, menunggu kapal musuh, dan menembakkan torpedo ketika kapal musuh itu lewat di atasnya. Konsep Ushakov tidak pernah dibuat karena dianggap tidak efektif.

30 tahun kemudian, ide Ushakov direalisasikan oleh Donald Reid, seorang insinyur di North American Aviation. Ia membuat pesawat itu pada tahun 1963 dan diberi nama Reid Flying Submarine (RFS-1). Hebatnya, Reid membuat rancangannya dengan menggunakan suku cadang bekas pesawat dan mengerjakannya hanya di waktu luang.

Dalam uji coba perdana, pesawat itu mampu terbang hingga ketinggian 10 meter, mendarat di air dan menyelam hingga kedalaman beberapa meter. Walaupun terlihat menjanjikan, pihak militer sepertinya tidak tertarik untuk membuat pesawat itu hingga RFS-1 berakhir hanya sebagai sebuah prototipe.

RFS-1
Namun, jangan salah. Militer Amerika tidak tertarik dengan RFS-1 bukan karena tidak menyadari manfaatnya, melainkan karena mereka sendiri sedang membuat pesawat sejenis yang disebut Convair yang kemudian sering disebut subplane. Menurut Eugene Handler, seorang insinyur dari pihak angkatan laut, pesawat ini sangat ideal untuk menyerang kapal Sovyet di laut Baltik dan Kaspia. Tetapi, Convair ternyata bernasib sama dengan RFS-1. Malah, convair tidak sempat dibuat prototipenya karena proyek ini dibatalkan kongres pada tahun 1966.

Hasrat mengenai pesawat sejenis USO tidak pernah pupus dari pikiran militer Amerika. Pada tahun 2008, DARPA, badan riset milik Pentagon, mengumumkan kalau mereka telah memulai proyek pembuatan subplane. Pada tahun 2010 ini, pesawat ini telah masuk kedalam tahap pengajuan proposal karena berbagai rancangan telah diterima oleh mereka.

Dalam beberapa tahun, sepertinya kita akan melihat banyak USO mondar-mandir di lautan lepas.

Mungkinkah USO yang terlihat oleh para pelaut itu adalah pesawat canggih milik militer?

Jika kita mempercayainya, maka pertanyaannya selanjutnya adalah apakah pada masa perang dunia I dan II, pihak militer (negara manapun) telah berhasil membuat pesawat secanggih itu?

Jika pertanyaan ini dapat terjawab, maka saya rasa jawaban ini dapat menjelaskan banyak pertanyaan mengenai penampakan UFO di seluruh dunia.

(newscientist.com, crystalinks.com, mercuryrapids.co.uk)

Sunday, October 17, 2010

33 pekerja tambang Chile dan Numerologi - Kebetulankah?

Beberapa hari belakangan ini, mungkin kalian pernah menonton atau membaca mengenai proses penyelamatan para pekerja tambang di Chile yang terjebak akibat ledakan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2010. Keseluruhan proses ini cukup menarik perhatian dunia. Bahkan stasiun-stasiun televisi besar di dunia sesekali menginterupsi acara regulernya untuk menyiarkan proses penyelamatan yang berlangsung selama 69 hari. Nah, angka 33 ternyata memainkan peranan penting dalam keseluruhan peristiwa ini. Cukup menarik untuk disimak.


Pertama, ada 33 pekerja tambang yang terjebak di dalamnya.

Lalu, dibutuhkan waktu 33 hari sampai mata bor berhasil mencapai tempat para pekerja tersebut. Pada saat itu, sebuah kamera dimasukkan ke dalam lubang dan untuk pertama kalinya dunia bisa melihat kondisi para pekerja yang terjebak.


Beberapa orang percaya kalau angka tersebut hanya sebuah kebetulan. Namun bagi yang lain, semuanya memiliki arti.

"Pekerjaan pengeboran itu membutuhkan waktu 33 hari, satu hari untuk satu orang," Kata Mikhail Proestakis, Manajer dari Driller Supply Company, yang berpartisipasi dalam proses penyelamatan itu.

Setelah dibor, para pekerja membangun sebuah terowongan yang akan digunakan untuk mengeluarkan para pekerja nantinya. Diameter terowongan itu 66 sentimeter, yaitu sama dengan 33 X 2.


"Saya percaya dengan numerologi, pasti semuanya memiliki arti." Kata Mikhail lagi.

Pada hari ke-66, terowongan yang dibuat untuk penyelamatan berhasil menembus ruangan tempat para pekerja terjebak. Harapan untuk melihat matahari sudah ada di depan mata.

3 hari kemudian, tepatnya setelah terjebak selama 69 hari, satu persatu pekerja dikeluarkan melalui terowongan itu. Penyelamatan itu dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010 alias 13/10/10.

13 + 10 + 10 = 33

Fakta mengenai tanggal ini disinggung oleh presiden Chile, Sebastian Pinera.

"Angka 33 muncul dalam semua proses ini, semuanya cocok, ini sungguh-sungguh mukjizat," Kata Maria Segovia, adik perempuan dari Dario Segovia, salah seorang pekerja.

Tidak hanya itu. Ketika mata bor berhasil mencapai para pekerja setelah hari ke-33, para pekerja mengirimkan sebuah catatan untuk menunjukkan kalau mereka masih hidup. Bunyi catatan tersebut adalah:

"Estamos bien en el refugio los 33"

Yang dalam bahasa Inggrisnya adalah:

"All 33 of us are in the shelter".


Estamos bien en el refugio los 33 - Jumlah Karakter pada kalimat itu adalah: 33 karakter.

Kebetulankah?

Bagi para warga Chile, angka 33 menunjukkan mukjizat dari Tuhan.

Namun bagi para penganut teori konspirasi, seluruh peristiwa ini hanyalah sebuah orkestrasi dari freemasonry karena angka 33 adalah angka yang biasa digunakan para Mason. Seperti yang kita ketahui, organisasi mason terdiri dari 33 level simbolik.

Lambang Mason level 33 Scottish Rite

Menarik bukan?

Baca juga: 9 peristiwa kebetulan yang paling mencengangkan.

(iol.co.za, mirror.co.uk)

Thursday, October 14, 2010

What! Planet Gliese 581g mungkin tidak pernah ada?

Dua minggu yang lalu, imajinasi kita mengenai kehidupan di planet lain kembali hidup ketika astronom Steven Vogt dari Amerika Serikat mengumumkan keberadaan planet Gliese 581g yang disebut dapat memiliki kehidupan dengan kemungkinan 100 persen. Namun, euforia itu mulai padam ketika sekelompok astronom Swiss memberikan pernyataan kalau planet misterius tersebut mungkin tidak pernah ada.


Jika kalian belum membaca tulisan saya sebelumnya, saya rekomendasikan untuk membacanya terlebih dahulu. Ini linknya: Apakah ada kehidupan di planet Gliese 581g?

Cukup sudah euforia Gliese 581g. Sekelompok astronom dari Swiss mengumumkan kalau mereka tidak dapat mendeteksi keberadaan planet Gliese 581g yang diklaim telah ditemukan oleh Steven Vogt. Mereka memberikan pengumuman itu pada pertemuan tahunan International Astronomical Union di Turin, Italia.

Menurut astronom Francesco Pepe dan rekan-rekannya, akan dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum data yang dikumpulkan dari observasi bisa menentukan keberadaan planet seperti itu.

Kata Pepe kepada ScienceNow:
"Kami tidak menemukan bukti adanya planet kelima seperti yang diumumkan oleh Vogt. Namun, di pihak lain, kami juga tidak dapat membuktikan kalau planet kelima itu tidak ada. Tidak ada satu orang pun yang memiliki data pengamatan akurat yang dibutuhkan untuk membuktikan keberadaan exoplanet yang sedemikian kecilnya."


Pepe Tidak salah. Planet sekecil itu memang sukar ditemukan. Lalu, mengapa Vogt bisa mengumumkan keberadaannya?

Para astronom biasanya menemukan extrasolar planet dengan cara mengkalkulasi interaksinya dengan bintang yang diorbitnya. Karena masing-masing planet dan bintang memiliki gaya gravitasi, interaksi ini bisa menghasilkan gangguan pada gerakan bintang tersebut. Dengan kata lain, para astronom bisa mengetahui keberadaan sebuah planet tanpa perlu melihat planet itu sendiri.

Analoginya seperti ini, Kalian berdiri di luar sebuah rumah. Lalu kalian mendengar suara seorang pria sedang berbicara di dalam rumah. Walaupun kalian hanya mendengar satu suara, kalian bisa menyimpulkan kalau ada orang lain di dalam rumah itu yang sedang diajak bicara.

Steven Vogt melihat gangguan pada gerakan bintang Gliese 581. Ini membuat ia menyimpulkan kalau ada satu planet lain (di luar empat yang sudah ditemukan) yang telah menyebabkannya. Dengan perhitungan-perhitungan fisika, didapatlah karakteristik planet tersebut, seperti massa dan ukurannya. Lalu, konferensi pers diadakan, dan dunia mengenal Gliese 581g.

Cara yang digunakan oleh Vogt memang metode astronomi baku yang didasarkan pada perhitungan fisika yang rumit. Namun, NASA sendiri mengakui sulitnya menemukan planet-planet extrasolar tersebut.

Dalam situsnya planetquest.jpl.nasa.gov, NASA mengatakan:
"Contoh, jika ada sebuah planet yang mengorbit Proxima Centaury, bintang yang paling dekat dengan bumi, maka jarak planet itu adalah 7.000 kali jarak bumi ke Pluto. Mencoba untuk mengamatinya sama seperti kita berdiri di Boston dan mencoba untuk melihat seekor ngengat di dekat lampu di San Diego."
NASA menggunakan contoh bintang terdekat dengan bumi. By the way, Bintang Gliese 581 adalah bintang terdekat ke-117 dari bumi. Jadi bayangkan kesulitannya. Selalu ada kemungkinan kalau Vogt melakukan kesalahan.

Menariknya, ketika para astronom Swiss mengumumkan hal ini, sesungguhnya mereka memiliki otoritas karena merekalah yang telah menemukan keempat planet lain yang mengorbit bintang Gliese 581.

Lalu, bagaimana tanggapan Vogt?

Saat saya menulis ini, Vogt belum mengeluarkan pernyataan apapun. Namun, rekannya, astronom Paul Butler dari Carnagie Science Institution yang turut menemukan planet itu mengatakan kalau ia belum mau mengomentari pernyataan para astronom Swiss tersebut karena ia tidak menghadiri pertemuan tahunan itu.

Hebatnya, Butler mengatakan kalau pengamatan lanjutan memang dibutuhkan untuk menguatkan keberadaan planet Gliese 581g. Menurutnya: "Saya berharap dalam waktu satu atau dua tahun, isu ini sudah bisa terselesaikan."

What!! Satu atau dua tahun lagi baru bisa menegaskan keberadaan planet itu?

Jadi, maksudmu, penemuan yang disebut-sebut sebagai penemuan terbesar astronomi abad ini ternyata hanya data pengamatan yang belum bisa dibuktikan validitasnya?

Lalu, apa itu yang kalian umumkan dua minggu yang lalu?

(news.sciencemag.org)

Tuesday, October 12, 2010

Hoax foto ular kobra berkepala lima dari Karnataka

Ini informasi singkat untuk kalian mengenai ular kobra berkepala lima dari kuil Karnataka.


Beberapa hari yang lalu, seorang pembaca meminta saya untuk mengklarifikasi sebuah berita yang dimuat di forum vivanews. Dalam forum itu diposting 3 foto yang menunjukkan adanya seekor ular kobra yang memiliki 5 kepala.

Foto-foto itu disertai dengan keterangan sebagai berikut - Ejaan saya tampilkan apa adanya:
"Sayah begitu terkejut melihat gambar inih ketikah seorang teman sayah mengirimkannya kepada sayah. Ini adalah ular ditemukan di sebuah kuil di Karnataka. Tampak sepertih makhluk dari mitologi."

"Binatang berkepalah multi terjadi dalam kehidupan nyata sebagai kembar siam atau parasit. Hal ini tidak hanyah dalam makhluk mitologi yang diberikan untuk memilikih dua atau lebih kepala. Ini kondisi dimana suatu hewan atau manusia yang memiliki lebih dari satu kepala disebut sebagai polycephaly disebabkan karena kelainan perkembangan selama mutasi gen. "

"Banyak mitologi seperti Hindu, Cina, Yunani, dll memiliki referensi seperti ular berkepala 5 dalam epik mereka."



Seperti yang bisa kita lihat di watermark foto, foto-foto tersebut berasal dari website India bernama southdreamz.com. Keterangan yang menyertai foto-foto ini di forum vivanews adalah terjemahan google translate dari artikel di southdreamz (tentu saja tanpa huruf "h" di belakang banyak kata). Ini menjelaskan tata bahasanya yang cukup aneh.

Lalu pertanyaannya adalah: Apakah ular kobra berkepala 5 benar-benar ada?

Jawabannya adalah: Saya tidak tahu.

Namun, kalau ditanya apakah 3 foto tersebut asli, maka saya bisa menjawabnya. Jawabannya adalah: Tidak!

Bagaimana kita bisa mengetahuinya?

Lihat leher (atau badan) ular tersebut. Dua foto tersebut menunjukkan pola leher yang berbeda. Yang satu lebih gelap dibanding yang lain.


Ini menunjukkan adanya dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama adalah, ada dua ular kobra berkepala lima yang ditemukan. Namun karena keterangan di atas tidak menyebutkan adanya dua ular, maka itu berarti kemungkinan keduanya adalah, foto di atas adalah hasil rekayasa Photoshop.

Namun, untuk sebuah bukti yang lebih konkrit, tentu saja kita butuh lebih dari sekedar dugaan. Karena itu kita tinggal mencari informasinya dari google. Dan kita pun bisa menemukan foto-foto asli ular tersebut sebelum direkayasa.


Foto-foto orisinil di atas sebenarnya diambil di sebuah peternakan ular di Thailand pada tahun 2003 oleh seorang blogger bernama Tien Chiu. Saya menemukan foto-foto tersebut di hoax-slayer.com.

Ini foto lain yang menunjukkan suasana di peternakan ular tersebut.


Di situs southdreamz, kalian bisa menemukan sebuah video yang menampilkan banyak still picture ular berkepala lima. Namun, karena video itu hanya menampilkan still picture, maka saya mengambil kesimpulan kalau apa yang ditampilkan di dalamnya kemungkinan juga hasil rekayasa photoshop. Namun paling tidak, untuk tiga foto di atas, kita sudah mengetahui kebenarannya.

(sumber dan link sudah disertai ke dalam tulisan)

Sunday, October 10, 2010

Fenomena Street Light Interference yang membingungkan

Suatu malam, kalian sedang berjalan di pinggir sebuah jalan yang sepi. Ketika kalian melewati sebuah lampu jalan yang sedang menyala, tiba-tiba lampu itu padam, seakan-akan menolak kehadiran kalian di dekatnya. Ketika kalian berjalan menjauh, lampu itu kembali menyala. Dan kalian pun segera menyadari keanehan peristiwa yang baru saja terjadi.


Selama saya menulis di blog enigma, saya menerima banyak email dari pembaca. Kebanyakan berisi permintaan tulisan dengan topik tertentu. Sebagian lagi menceritakan mengenai fenomena yang terjadi dan meminta penjelasan. Nah, suatu hari, saya menerima email dari seseorang yang garis besarnya adalah sebagai berikut:
"Ketika saya berjalan di bawah sebuah lampu jalan, lampu itu padam. Ketika saya menjauhinya, lampu itu kembali menyala. Adakah penjelasan mengenai hal ini?"
Pertama kali saya membacanya, saya tergoda untuk menganggap kisah ini sebagai kisah yang mengada-ngada. Namun, saya memutuskan untuk melakukan sedikit riset, dan apa yang saya temukan cukup membuat saya takjub.

Fenomena yang dialami oleh pembaca tersebut ternyata juga dialami oleh banyak orang dari seluruh dunia. Bahkan fenomena ini sudah diberi nama dan memiliki halaman wikipedianya sendiri. Nama fenomena ini adalah Street Light Interference alias SLI.

Tulisan pendek ini mungkin bisa menambah perbendaharaan kalian mengenai fenomena-fenomena aneh di dunia.

Street Light Interference

"Malam itu, kami sedang keluar untuk berjalan-jalan. Lalu, saya mengalami tiga atau empat kali lampu padam. Salah satu lampu jalan yang saya dekati padam begitu saja. Ketika saya berjalan menjauh, lampu itu kembali menyala. Lalu, saya kembali mendekatinya dan lampu itu kembali padam. Saya mengulangi proses itu dan hal yang sama kembali terjadi. Pertama, saya mengira ada kerusakan pada sirkuit lampu. Namun saya melihat ke arah lampu itu dari jarak yang cukup jauh selama 10 menit, dan lampu itu tetap menyala"
Kesaksian di atas adalah salah satu dari 77 kesaksian yang dikumpulkan oleh Hillary Evans dari The Association for the Scientific Study of Anomalous Phenomena (ASSAP). Mr. Evans menuangkan penelitiannya mengenai fenomena ini dalam bukunya yang terbit tahun 1993 berjudul: SLIders: The Enigma of Streetlight Interference.

Mr. Evans juga adalah orang yang pertama kali menamakan fenomena ini dengan sebutan Street Light Interference (SLI) dan ia menyebut mereka yang mengalami fenomena ini dengan sebutan SLIders.

Walaupun banyak kasus yang dilaporkan mengenai SLI, kondisi masing-masing peristiwa bisa bervariasi. Ada SLIder yang hanya mampu mempengaruhi satu lampu jalan. Ada SLIder lain yang mampu mempengaruhi satu deret lampu jalan. Ada yang memadamkan lampu ketika berada tepat di bawah lampu tersebut, namun ada juga yang bisa memadamkan lampu tersebut hanya dengan berdiri beberapa meter darinya.

Variasi-variasi seperti ini membuat SLI menjadi semakin susah diteliti karena tidak memiliki pola yang teratur.

Umumnya para SLIders adalah orang-orang yang tidak memiliki ketertarikan dengan fenomena paranormal. Mereka juga seringkali menolak menceritakan pengalamannya karena kuatir dianggap gila oleh orang-orang yang mendengarnya.

Dalam sebagian kasus, para SLIders tidak hanya memadamkan lampu jalan. Ada laporan-laporan yang menyebutkan kalau tubuh mereka juga mempengaruhi peralatan elektronik lain seperti Televisi, Radio, Jam Digital dan CD Player. Kita sudah sering mendengar mengenai tubuh manusia yang mengandung magnet atau listrik yang kuat sehingga mampu mempengaruhi barang elektronik. Karena itu SLIders jenis ini tidak lagi terdengar aneh di telinga kita.

Namun, jika seseorang hanya mampu mempengaruhi lampu jalan, maka ini adalah sebuah teka-teki yang cukup membingungkan.

Apa yang menyebabkannya?

Gelombang listrik otak
Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam penelitian mengenai fenomena "paranormal" adalah sulitnya mereproduksi ulang fenomena ini di dalam laboratorium, termasuk fenomena SLI. Para SLIders umumnya melaporkan kalau fenomena ini terjadi begitu saja tanpa disengaja. Karena itu, sebagian peneliti berpendapat kalau fenomena ini mungkin berkaitan dengan gelombang listrik di dalam otak yang tanpa disadari telah memicu SLI. Mungkinkah?

Setiap gerakan dan pikiran manusia sesungguhnya dihasilkan oleh gelombang listrik di dalam otak. Sepanjang pengetahuan sains, gelombang ini hanya memiliki pengaruh terhadap tubuh manusia itu sendiri. Namun, sebagian orang sejak lama percaya kalau gelombang ini juga bisa mempengaruhi benda-benda di luar tubuh. Inilah yang kita kenal dengan sebutan Mind Over Matter, yaitu pikiran yang mampu mempengaruhi benda-benda fisik. Contohnya adalah kemampuan telekinesis.

Beberapa SLIders melaporkan kalau fenomena ini terjadi ketika mereka sedang mengalami perasaan emosional yang ekstrem. Emosi yang berlebihan ini dipercaya telah menyebabkan gelombang otak yang dihasilkan mampu mematikan lampu jalan yang dilewatinya.

Salah seorang SLIder ternama dari Inggris bernama Debbie Wolf menceritakan kepada CNN:
"Ketika itu terjadi, biasanya saya sedang tertekan karena suatu hal. Tidak berarti stress berat, namun ketika saya benar-benar memikirkan sesuatu dengan keras di dalam kepala saya, maka hal itu terjadi."

Debbie adalah SLIder yang juga mampu mempengaruhi peralatan-peralatan elektrik lain.

Menariknya, Debbie menceritakan kalau ia pernah mematikan satu deret lampu jalan ketika ia melewatinya dengan sepeda motor.

Untuk kasus Debbie, mungkin kita bisa berasumsi kalau tubuhnya mengandung listrik yang cukup kuat sehingga bisa mempengaruhi lampu jalan dan juga peralatan elektrik lainnya.

Namun, untuk SLIder lainnya, mengapa gelombang otak mereka hanya bisa mempengaruhi lampu jalan? Kedengarannya sangat tidak masuk akal.

Apakah ada penjelasan lain yang lebih memadai?

Confirmation Bias
Bagi sebagian peneliti lainnya, Mind Over Matter mungkin berlebihan. David Barlow, seorang ahli astrofisika, berpendapat kalau fenomena SLI sesungguhnya tidak pernah ada. Yang terjadi hanyalah persepsi sang pejalan kaki.

Penjelasannya seperti ini:

Jika kita berjalan kaki di malam hari, umumnya, ketika lampu jalan menyala terus menerus, kita tidak akan menaruh perhatian padanya. Namun ketika lampu jalan itu padam saat kita berada di bawahnya, maka kita akan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak biasa. Jika lampu jalan itu kembali menyala setelah kita menjauhinya, maka persepsi akan menciptakan kepercayaan di dalam diri kita kalau sebuah fenomena aneh sedang berlangsung.

Proses penciptaan persepsi ini disebut dengan Confirmation Bias, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk lebih menerima informasi yang mendukung teori mereka tanpa mempedulikan apakah informasi tersebut benar atau salah.

Ketika dikombinasikan dengan lampu jalan yang bermasalah, terciptalah SLI.

Lampu jalan di Amerika umumnya menggunakan lampu sodium. Menurut salah seorang insinyur dari General Electric, Lampu ini memiliki sistem keamanan yang mengatur suhu maksimal yang dapat diterima oleh lampu tersebut. Ketika umur lampu sudah cukup tua, sodium di dalamnya akan berkurang karena proses-proses kimiawi. Ini menyebabkan voltase akan menaikkan suhu lampu tanpa hambatan.

Jika suhu melebihi kapasitas normal, maka lampu akan mati. Ketika ini terjadi, ia akan mendingin dan suhunya akan kembali mencapai batas normal. Setelah itu, lampu akan kembali menyala. Proses ini bisa terjadi hanya dalam beberapa menit.

Jika kita kebetulan lewat di bawah lampu yang sudah usang ini, sebuah persepsi bisa tercipta di dalam pikiran kita kalau kitalah yang telah mempengaruhi lampu tersebut.

Karena itu, insinyur General Electric tersebut mengatakan kalau SLI sesungguhnya hanyalah sebuah "Kombinasi dari kebetulan dan pikiran yang mengada-ngada".

Walaupun jawaban ini cukup masuk akal, namun masih belum bisa menjelaskan beberapa hal.

Misalnya, dalam banyak kasus, lampu yang dipengaruhi oleh para SLIders ternyata bukan hanya lampu sodium. Lalu, ada juga saksi yang melaporkan kalau ia mampu mempengaruhi satu deret lampu jalan (seperti Debbie) yang membuat penjelasan ini menjadi tidak mengena. Soalnya, hampir tidak mungkin kalau satu deret lampu jalan sama-sama usang dalam waktu yang bersamaan kemudian menyala dan padam pada waktu yang tepat.

Jadi, ini adalah satu lagi fenomena paranormal yang tidak bisa dijelaskan secara memuaskan oleh sains, dan mungkin akan tetap tidak terjelaskan karena dunia sains sepertinya tidak terlalu tertarik untuk mengeksplorasinya lebih dalam, berbeda dengan fenomena paranormal lain seperti telepati atau telekinesis.

Namun, sehebat apapun fenomena ini, Mr.Evans mengakui kalau fenomena ini sepertinya tidak memiliki arti apapun.
"Efek yang terjadi biasanya spontan dan sepertinya tidak memiliki arti. Ia tidak memiliki manfaat praktis atau memberikan kepuasan kepada individu atau dalam suatu cara menyediakan tujuan psikologis"
Jika saya adalah seorang SLIder, tentu saja, saya pun akan kebingungan dengan manfaat kemampuan yang satu ini.

(wikipedia, epoctimes.com, dailymail.com)