Monday, January 31, 2011

Mind Game - Apakah Amerika telah berhasil mendapatkan senjata pengendalian pikiran?

Di kalangan penganut teori konspirasi, ada kepercayaan kalau pemerintah Amerika Serikat secara rahasia mentransmisikan perintah untuk melakukan pembunuhan ke otak orang-orang tertentu. Walaupun teori ini terdengar absurd, namun belakangan diketahui kalau kepercayaan ini memiliki dasar yang cukup solid.


Ketika Sirhan Sirhan membunuh senator Robert Kennedy, ia mengatakan kalau ada suara di kepalanya yang telah membuat ia membunuh. Ketika Mark David Chapman membunuh John Lennon, ia juga mengatakan hal yang sama.

Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar suara iblis berbisik di telinga mereka, namun sebagian lagi mungkin memang mendengar perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.

Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
"Beberapa waktu yang lalu, di workshop pemerintahan, saya pernah mendengar seseorang mendeskripsikan sebuah peralatan baru yang disebut sebagai "Suara Tuhan." Peralatan ini disebut dapat beroperasi dari jarak jauh dan dapat mengirimkan sebuah pesan hanya kepada pikiran satu orang. Kisah yang saya dengar menyebutkan kalau peralatan ini diujicoba pada perang Irak dengan cara mengirim pesan kepada seseorang di dalam kelompok pemberontak yang dengan segera akan terlihat seperti orang kebingungan, melihat ke segala arah dan mulai masuk ke dalam perdebatan panas dengan rekan-rekan lainnya yang tidak mendengar pesan itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya menerimanya dengan perasaan skeptis."
Tentu saja, siapapun yang mendengar kisah seperti itu akan menerimanya dengan skeptis. Senjata luar biasa seperti yang dideskripsikan Corman sepertinya hanya ada di dalam kisah-kisah science fiction. Tetapi, senjata seperti itu ternyata benar-benar ada dan sedang dikembangkan oleh Pentagon. Jika Pentagon melakukan riset mengenai teknologi ini, tentu saja bukan demi perkembangan ilmu pengetahuan. Melainkan untuk alasan politik atau keamanan nasional.

Sebagian penganut teori konspirasi yang merasa diincar oleh pemerintah bahkan bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi berbahan timah untuk menghalangi masuknya sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian terdengar seperti orang tolol atau paranoia, tetapi tunggu Sampai kalian mendengar kelanjutannya.

Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang.

Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah.

Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan.

Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act).

Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu.

Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif.

Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat!

Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.

Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya.

Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan mengingat pemerintah Amerika pernah bereksperimen dengan pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah militer yang berarti Voice to Skull.

Mereka yang pernah menjadi korban V2K menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau Targeted Individuals. Sampai sekarang, para TI's ini berkumpul secara periodik untuk berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan karena percaya kalau agen-agen pemerintah selalu menguntit mereka. Beberapa orang bahkan percaya kalau tetangga mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah yang sedang menyamar.

Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat, julukan yang merujuk kepada topi timah yang dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film X man juga menggunakannya untuk mencegah Prof.Xavier "memasuki" kepalanya).

Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut sebagai stereotype populer dan frase yang merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun kemampuan topi timah untuk menghalangi penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang telah diujicoba oleh laboratorium Massachussets Institute of Technology. Timah ditemukan bisa mengatur gelombang radio.

Salah seorang TI's bernama Harland Girard menceritakan kalau masalah yang dihadapinya dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi sebagai seorang pengembang real estate dan ia tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja. Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari di bawah jendela apartemennya di malam hari. Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang bersikap tidak wajar, seperti sedang mengawasinya.

Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila mencari pertolongan dari teman wanitanya yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard sepertinya tidak sedang mengalami gejala psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani kehidupannya dengan normal.

Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau orang-orang yang mengawasinya telah pergi. Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa melihat wajah dari pemilik suara itu dalam gambar mental di kepalanya. Suara itu memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard".

Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila. Suatu hari ketika Girard sedang berada di dekat seorang wanita gemuk, suara itu berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu terlihat seperti kulkas?"

Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau 3 kali sehari, namun setelah beberapa lama, suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya. Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai efek samping dari senjata energi yang dilepaskan pemerintah kepadanya.

Enam bulan kemudian, suara itu bertanya kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa engkau belum mati-mati juga?"

Ketika Girard menceritakan kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan. Beberapa temannya menganggapnya benar-benar mulai menjadi gila.

Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk mencari jawaban atas persoalannya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mulai menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu. Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah Amerika pernah melakukan eksperimen-eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia juga menemukan kalau pada tahun 1970an para peneliti militer di Walter Reed Army Institute of Research pernah menggunakan pancaran gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang Girard menemukan semua referensi untuk setiap keanehan yang dialaminya. Ini membuatnya semakin yakin kalau karena suatu hal ia telah menjadi kelinci percobaan pemerintah.

Jika pihak militer memang meneliti kemungkinan penggunaaan senjata-senjata elektromagnetik seperti itu, apakah mereka telah sukses mengaplikasikannya dalam perang?

Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat menyebutkan kalau bukan pihak Amerika Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet pernah membombardir kedutaan Amerika di Moscow dengan gelombang elektromagnetik level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun 1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora yang memfokuskan diri pada efek dari serangan gelombang mikro.

Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun 1970, namun ada indikasi kalau eskperimen mengenai penggunaan gelombang mikro terus berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada pertengahan tahun 1990an. Paper ini menyinggung mengenai penggunaan gelombang suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala seseorang.

Penulis paper itu mengatakan:
"Sinyal yang dikirim itu akan menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat digunakan untuk memperingati musuh mengenai bencana yang akan datang atau untuk meminta mereka agar menyerah."
Bayangkan, jika senjata seperti ini benar-benar ada, maka tidak perlu lagi ada AK 47 atau Rudal Scud untuk menaklukkan sebuah negara. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah senjata yang bisa mengacaukan pikiran seseorang dengan menaruh sugesti yang diinginkan, misalnya dengan memerintahkan seorang pengawal presiden untuk membunuh tuannya seperti yang dialami oleh Indira Gandhi atau meminta seorang operator nuklir di negara musuh untuk meluncurkan nuklir ke arah negaranya sendiri!

Selamat datang di era peperangan masa depan!

Nah, mungkin sebagian dari kalian masih akan menyebutnya sebagai mengada-ngada. tetapi, apa yang diungkapkan dokumen pemerintah itu ternyata tidak sampai disitu saja.

Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi tersebut!

Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak angkatan udara menolak untuk membicarakan teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada permintaan pengungkapan data atas dasar undang-undang kebebasan informasi, dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas ke publik.

Menurut dokumen tersebut, paten teknologi tersebut didasarkan pada eksperimen yang dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium Angkatan Udara Amerika yang berhasil mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala seseorang!

Pengembangan teknologi ini diketahui berlangsung hingga tahun 2002.

Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan pemasaran!

Pada Desember 2007, Allison Wilson yang sedang berjalan kaki di New York mendengar suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa disana. Ini bukan imajinasimu."

Belakangan diketahui kalau Allison ternyata dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul "Paranormal State" yang menggunakan teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh satu orang di keramaian.

Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli sesuatu yang tidak kita inginkan!


Mengenai teknologi ini, Dennis Bushnell, Kepala ilmuwan di laboratorium penelitian NASA di Langley, Virginia, berkata: "Hasil penelitian ini sangat sensitif sehingga hampir tidak mungkin diumbar ke publik."

Menurutnya serangan terhadap otak manusia adalah bagian dari strategi perang di masa depan.

Girard yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mengungkap teknologi ini percaya kalau pemerintah Amerika terlebih dahulu mengujicobakannya kepada masyarakat sipil sebelum digunakan dalam peperangan yang nyata. Argumen Girard tidak bisa dibilang salah. Selama era perang dingin, pemerintah Amerika terbukti pernah mengadakan uji coba militer dengan cara memberikan radiasi kepada masyarakat sipil. Ini dikonfirmasikan dengan dokumen-dokumen militer yang telah dilepas kepada publik.

Tetapi kalaupun memang benar pemerintah mengujicobakan teknologi itu kepada masyarakat sipil, mengapa mereka memilih Girard?

Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun 1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan anti Bush senior yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang pernah didengar di dalam kepalanya.

Girard bercerita:

"Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur. Lalu aku mendengar satu suara berkata 'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di dalam studio bersama kita?' Ia adalah George HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat."

Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka secara teratur bertemu di dunia maya untuk membagikan pengalaman mereka. Dari hasil diskusi dengan para TI's, diketahui kalau kebanyakan dari mereka mengalami gejala seperti suara berdengung di telinga, adanya manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka, mendengar suara-suara di kepala mereka, merasa selalu ada yang mengawasi, adanya sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan bahkan ada yang melaporkan serangan seksual terjadi atas diri mereka.

Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis buku mengenai pengalamannya berkata:
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan mengenai pengalaman ini karena dibutuhkan keberanian yang sangat besar, bahkan mungkin lebih besar daripada yang aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, aku sedang mengadakan peperangan memperebutkan pikiranku. Jika aku berhenti sekarang, mereka akan menang dan aku akan kehilangan diriku sendiri."
Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara itu, ia pergi ke psikiater dan meminta pertolongan. Namun psikiater tidak bisa membantunya melenyapkan suara-suara di dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia menemukan forum TI's dan bergabung ke dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti. Dan ia tidak lagi merasa diawasi.

Mengenai pengendalian pikiran ini, John Alexander, salah seorang penasehat militer Amerika Serikat berkata: "Kita sekarang berada pada era dimana kita bisa melakukan itu. Dimana batasan-batasan etikanya, itulah pertanyaan tersulitnya."

John memang benar. Namun, bagaimanapun juga, saya yakin kalau dalam waktu dekat, kita akan melihat penggunaaan teknologi itu di dalam peperangan yang nyata.

(washingtonpost.com, comops.org, news.cnet.com)

Thursday, January 20, 2011

Video gadis cilik melayang di hutan Russia

Ada video menarik yang akhir-akhir ini cukup ramai diberitakan, yaitu rekaman mengenai seorang gadis cilik yang tanpa sengaja terekam kamera sedang melayang di udara di sebuah hutan di Rusia. Bagi kalian yang belum pernah melihatnya, berikut sekilas mengenai rekaman itu.


Sampai saat ini saya tidak menemukan bukti konklusif yang menunjukkan kalau rekaman ini adalah hoax walaupun secara pribadi saya percaya kalau rekaman ini adalah sebuah produk rekayasa.

Berikut rekaman yang menghebohkan tersebut:


(link yotube)

Rekaman ini pertama kali diupload oleh seorang pengguna Youtube yang memiliki nickname Jevgenij2000 pada tanggal 2 Maret 2009. Video ini tersembunyi diantara jutaan video di Youtube dan baru mulai menjadi heboh pada awal Januari 2011 ini ketika beberapa media di Cina dan Amerika memberitakannya.

Dalam keterangannya, Jevgenij2000 mengatakan kalau ia dan anjingnya sedang berjalan-jalan di sebuah hutan dan tidak menyangka akan menemukan seseorang di situ. Ia sangat terkejut ketika melihat adegan di depannya dan tidak memiliki penjelasan mengenainya.

Jevgenij2000 tidak menjelaskan kapan dan dimana persisnya ia merekam video ini.

Bagi kalian yang tidak bisa menyaksikan rekaman di atas, saya berikan screenshotnya beserta sedikit penjelasan.

Pertama, rekaman ini dimulai dengan wajah seekor anjing. Lalu anjing ini mulai berlari menjauh dari sang pemegang kamera yang secara logis bisa kita simpulkan sebagai Jevgenij2000.

Jevgenij lalu berteriak: "Tarzan,ко мне!"

Teriakan itu dalam bahasa Rusia yang artinya: "Tarzan, kemari!"

Dari sini kita mengetahui kalau anjing itu bernama Tarzan.

Jevgenij2000 maju sedikit ke depan. Di sebelah kanannya ada pohon yang rimbun. Ketika ia mengarahkan kamera ke sebelah kanan, di kejauhan terlihat seorang perempuan sedang berdiri dengan seorang anak perempuan yang sedang melayang di udara!


Ia mendekat sambil terus merekam.


Anak perempuan itu terus melayang selama beberapa saat.


Tiba-tiba, Tarzan menggonggong. Sepertinya gonggongan itu membuat Jevgenij2000 terkejut karena kamera yang dipegangnya ikut goyang sehingga mengarah ke tanah.


Dua detik kemudian, ia kembali mengarahkan kamera ke arah mereka. Namun anak perempuan itu sudah tidak melayang lagi, mungkin terkejut karena gonggongan Tarzan. Lalu mereka berdua pergi dan menghilang di balik pepohonan.


Rekaman itupun berakhir.

Benarkah anak perempuan itu sedang melayang di udara?

Apakah ada sekelompok manusia mutan super power yang sedang berlatih di hutan Rusia?

Beberapa orang yang tidak percaya kalau manusia bisa melayang di udara akan segera menolaknya dan menganggapnya sebagai hoax. Namun, saya lebih suka melihat kepada bukti yang ada, bukan dengan persepsi. Karena itu mari kita melihat kembali rekaman itu dengan teliti.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak bisa menemukan bukti konklusif kalau rekaman ini adalah hasil rekayasa. Namun, ada beberapa catatan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan kita untuk menilai apakah adegan tersebut hanya rekayasa atau benar-benar terjadi.

Catatan positif untuk rekaman ini adalah begitu cepatnya anak perempuan itu berada di tanah. Ketika kamera bergoyang, hanya dalam tempo dua detik, ia sudah terlihat menginjakkan kakinya di bumi. Ini tentu saja sangat sulit dilakukan. Jika anak perempuan itu digantung dengan kabel tipis, maka pastilah ia akan diturunkan dengan pelan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Karena itu dua detik yang misterius itu saya anggap sebagai unsur yang cukup menarik dari rekaman itu.

Di sisi lain, ada beberapa catatan yang sepertinya menunjukkan kalau rekaman ini adalah sebuah rekayasa, walaupun tidak bisa dijadikan bukti yang konklusif.

Pertama, Jika kita memperhatikan rekaman itu pada detik ke 20, kita bisa melihat Jevgenij2000 hanya perlu sedikit maju dan menemukan dua perempuan itu di sebelah kirinya. Artinya posisinya tidak terlalu jauh atau tersembunyi dari mereka. Ketika ia berteriak meminta Tarzan untuk datang kepadanya, maka suara teriakan itu seharusnya bisa terdengar oleh kedua perempuan itu. Apalagi mengingat kondisi hutan yang sunyi.

Kedua, ketika Tarzan berlari menjauhi Jevgenij2000, sesungguhnya ia sedang berlari ke arah dua perempuan itu (walaupun tidak sampai menghampiri mereka). Ini bisa terlihat dari rekaman pada detik ke-28.

Pada detik ke-28, Tarzan terlihat sedang berlari menjauhi dua perempuan itu. Menurut saya, kedua perempuan itu seharusnya menyadari kehadiran anjing itu di dekat mereka. Apakah hanya sekedar melihat dari sudut mata atau mendengar suara derap kakinya.

Ketiga, awalnya Jevgenij2000 sedang merekam Tarzan. Ketika Tarzan berlari menjauh dan menghilang dari pandangannya, reaksi yang normal adalah menurunkan kamera dan mencari Tarzan dengan mata telanjang. Namun dalam rekaman tersebut, ia sepertinya terus mencari Tarzan lewat kamera. Menurut saya ini cukup ganjil, walaupun saya tidak menyangkal ada beberapa orang yang bisa bereaksi seperti itu.

Keempat, pada umumnya, rekaman hoax selalu mengandung unsur "menutup-nutupi". Nah, rekaman ini jelas mengandung unsur tersebut. Momen yang sangat penting, yaitu ketika anak perempuan itu turun ke tanah justru tidak terekam kamera karena "terkejut oleh gonggongan Tarzan". Benar-benar mencurigakan.

Kelima, walaupun saya tidak bisa menemukan kawat untuk menggantung anak perempuan itu, namun ada tonjolan yang cukup mencurigakan di baju hangat anak itu.

Bentuknya tidak terlihat seperti kerutan biasa sehingga ada kemungkinan kalau tonjolan itu adalah ikat pinggang yang digunakan untuk menggantungnya dengan kawat tipis. Jika kalian melihatnya dengan teliti, di bawah tonjolan melingkar itu, baju anak itu terlihat lebih gembung dibanding bagian atas. Mungkin ia memang menggunakan sesuatu yang digunakan untuk menggantungnya di udara.

Perlu saya ingatkan kembali kalau saya tidak menganggap lima catatan ini sebagai bukti konklusif untuk menyatakannya sebagai hoax. Karena itu saya tidak memasukkan postingan ini ke kategori hoax.

Jadi saya serahkan kepada kalian masing-masing untuk menilai rekaman ini.

Walaupun begitu, saya pribadi lebih condong kalau rekaman ini merupakan hasil rekayasa dan dikerjakan oleh seorang profesional. Mungkin untuk tujuan viral marketing atau hanya sekedar iseng.


Jika di kemudian hari rekaman ini tidak juga terbukti sebagai rekayasa, mungkin di sebuah tempat terpencil di hutan Rusia, memang ada satu keluarga super yang diam-diam sedang menggembleng anak-anak mereka untuk menjadi penyelamat dunia. Hmm..Saya suka dengan ide ini.

Monday, January 17, 2011

Oliver the Humanzee - Setengah simpanse setengah manusia?

Ketika Oliver pertama kali muncul ke publik, masyarakat dikejutkan dengan penampilan wajahnya yang sangat menyerupai manusia. Bukan itu saja, kemampuannya boleh dibilang luar biasa untuk ukuran seekor simpanse. Banyak yang percaya kalau Oliver adalah "Missing Link" antara manusia dan simpanse atau makhluk hybrid sehingga ia dijuluki Humanzee (Dari kata human dan chimpanzee).


Tentu saja anggapan itu tidak benar. Namun, tidak bisa disangkal kalau Oliver mungkin adalah simpanse yang paling banyak menyita perhatian para peneliti yang tertarik dengan karakteristiknya.

Jika kalian seorang ilmuwan, mungkin kalian juga akan tertarik dengan Oliver. Coba lihat, umumnya simpanse memiliki wajah seperti ini:


Namun, Oliver memiliki wajah seperti ini.

Ketika melihat wajahnya, saya yakin kalian akan sepakat dengan saya kalau Oliver adalah simpanse paling berwibawa yang pernah kita lihat!

Oliver lahir pada tahun 1958 di Kongo, Afrika. Pada saat usianya dua tahun, ia dibawa oleh pelatih simpanse Frank dan Janet Berger ke New Jersey, Amerika Serikat.

Pasangan Berger tertarik melihat fisik Oliver yang tidak biasa sehingga mereka memutuskan untuk membawanya ke Amerika. Berger bahkan benar-benar percaya kalau Oliver bukan murni seekor simpanse, melainkan hybrid antara kera dan manusia.

Wajah Oliver lebih datar dibanding simpanse lainnya. Ia memiliki kepala yang sedikit botak dengan hidung yang lebih kecil. Perbedaan ini membuat Oliver selalu dikucilkan oleh simpanse-simpanse lainnya.

Sejak kecil Oliver punya kebiasaan berjalan dengan dua kakinya. Ini berbeda dengan simpanse pada umumnya yang berjalan dengan kaki dan tangannya. Bahkan walaupun seekor simpanse diajarkan untuk berjalan dengan dua kaki, mereka akan tetap mengalami kesulitan karena struktur telapak kakinya.

Ia juga tidak pernah berjalan dengan menggunakan buku-buku jarinya seperti simpanse lainnya.

Ia suka menonton televisi dan merokok, persis seperti manusia.

Bahkan, bukan itu saja, menurut Janet Berger, Oliver lebih menyukai seorang wanita (manusia) dibanding simpanse betina.

Kepada Discovery Channel, Janet bercerita kalau saat Oliver berusia 16 tahun, ia mulai tertarik dengan Janet. Ini dibuktikan dengan kebiasaan Oliver menaiki tubuh Janet dan berusaha untuk berhubungan badan dengannya (Yup, kalian tidak salah baca).

Pasangan Berger yang melihat kebiasaan ini kemudian merasa terancam sehingga memutuskan untuk menjual simpanse hidung belang itu kepada orang lain.

Pada tahun 1977, Oliver telah berpindah tangan ke Ralph Helfer, pemilik sebuah taman hiburan, Enchanted Village di Buena Park, Amerika Serikat. Oliver dipekerjakan di taman hiburan itu sebagai simpanse atraksi.

Ketika taman hiburan itu bangkrut, Oliver terus dipamerkan oleh Helfer lewat sarana yang lain. Saat itu, media-media dan masyarakat mulai dihebohkan dengan keberadaannya. Los Angeles Time pernah menulis sebuah ulasan panjang mengenai Oliver. Mereka bahkan berspekulasi kalau Oliver mungkin adalah seekor sub spesies simpanse atau missing link yang telah lama dicari oleh para evolusionis.

Tidak berapa lama kemudian, kemashyuran Oliver mulai mendunia. Ia telah berubah dari seekor simpanse atraksi biasa menjadi primata selebritis yang dikenal dimana-mana.

Ketenaran Oliver bahkan hingga mencapai benua Asia. Pada suatu hari, Oliver pernah tampil dan diujicoba di televisi Jepang dengan disaksikan oleh 26 juta pemirsa. Lewat eksperimen keseimbangan gravitasi yang dilakukan oleh pihak stasiun televisi, disimpulkan kalau Oliver ternyata lebih mirip manusia dibanding simpanse.

Sampel dari tubuh Oliver juga diambil untuk diujicoba. Dari 40 sel yang diambil, 38 sel memiliki 48 kromosom, sedangkan 2 sel memiliki 47. Hasil eksperimen ini menggemparkan karena simpanse memiliki 48 kromosom sedangkan manusia memiliki 46 kromosom.

Jika Oliver memiliki 47 kromosom, itu artinya kemungkinan kalau ia adalah makhluk hybrid benar-benar mendapat dukungan sains!

Pada tahun 1985, Oliver berpindah tangan ke pelatih kera Bill Rivers. Rivers juga melaporkan kalau Oliver tidak pernah bisa akrab dengan simpanse lainnya.

Pada tahun itu, ketenaran Oliver telah memudar dan ia mulai dilupakan oleh publik.

Pada tahun 1989, Oliver dibeli oleh Buckshire Corporation, sebuah laboratorium yang bidang usahanya adalah menyewakan hewan-hewan untuk keperluan uji coba sains atau kosmetik. Ia tidak pernah digunakan sebagai eksperimen, tetapi selama sembilan tahun di tempat itu, Oliver ditempatkan di sebuah kandang kecil yang membuatnya menderita penyakit muscular atrophy.

Pada tahun 1996, presiden Buckshire Corporation, Sharon Hursh, melepaskan Oliver atas permintaan sebuah organisasi primata bernama Primarily Primates. Sampai saat ini, Oliver masih tinggal di fasilitas milik organisasi itu.

Lalu, pertanyaannya adalah, apakah Oliver adalah missing link yang telah lama dicari itu? Atau bigfoot?

Mungkin tidak, tetapi banyak yang percaya kalau Oliver adalah makhluk hybrid antara manusia dengan simpanse.

Sebagai informasi, simpanse dan manusia memiliki kesamaan urutan DNA hingga 95%. Karena itu beberapa ilmuwan sesungguhnya telah meneliti kemungkinan menghasilkan makhluk setengah simpanse dan manusia.

Usaha itu dimulai oleh ilmuwan Rusia bernama Ilya Ivanovich Ivanov pada tahun 1927. Ia menyuntikkan sperma manusia ke rahim tiga ekor simpanse betina. Namun, ketiganya ternyata tidak hamil. Eksperimen berikutnya mengalami hambatan sehingga tidak dilanjutkan. Tidak ada bukti kalau Ivanov berhasil menghasilkan makhluk hybrid manusia simpanse.

Ketika Oliver muncul ke publik, ada rumor yang berkembang di masyarakat kalau seekor simpanse di sebuah laboratorium di China berhasil hamil dari sperma manusia, namun mati sebelum sempat melahirkan.

Kisah serupa juga diceritakan oleh psikolog dari Universitas Albany, Gordon Gallup, yang pernah mendengar kalau Robert Yerkes, pendiri Yerkes national primate research Center di Florida, berhasil menghasilkan makhluk hybrid manusia simpanse pada tahun 1920an. Namun, makhluk itu segera dibunuh oleh Yerkes sendiri.

Walaupun tidak ada bukti yang mendukung kisah-kisah ini, namun spekulasi terhadap identitas Oliver terus berkembang.

Karena itu pada tahun 1996, Primarily Primate memutuskan untuk mengakhiri perdebatan ini dengan mengadakan penelitian ulang terhadap taksonomi Oliver.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr.David Ledbetter, ahli genetika dari University of Chicago, yang kemudian memeriksa ulang kromosom Oliver. Ia menemukan kalau Oliver memiliki 48 kromosom, bukan 47 seperti yang disebutkan oleh penelitian sebelumnya.

Dr.Ledbetter juga menyebutkan kalau keunikan wajah dan tengkorak Oliver masih berada dalam batas-batas variasi simpanse yang wajar.

Hasil penelitian ini diumumkan dalam American Journal of Physical Anthropology dan dengan demikian mengakhiri spekulasi mengenai keanehan Oliver.

Namun, satu pertanyaan masih menggantung. Jika Oliver memang simpanse biasa, mengapa kita tidak pernah menemukan simpanse dengan karakter wajah dan perilaku seperti dia?

Hari ini, Oliver masih tinggal di fasilitas Primarily Primate. Usianya sudah lebih dari 50 tahun, cukup tua untuk ukuran simpanse. Matanya sudah hampir buta dan tubuhnya sudah tidak sehat lagi seperti dulu. Kondisi tempat tinggal yang buruk di Buckshire Corporation telah memberinya penyakit Arthritis sehingga ia sudah tidak bisa lagi berjalan dengan dua kaki.

Dari tempat tinggalnya yang terpencil, Oliver masih sering termenung sendiri. Mungkin memikirkan masa-masa ketika ia masih di Kongo, mulai termashyur dan kemudian dilupakan.

Itulah kehidupan.

Bagi kalian yang punya koneksi internet yang cepat, kalian bisa melihat satu dari enam video dokumenter mengenai Oliver. Lima video yang lain bisa kalian saksikan di Youtube.


(link youtube)

Selamat menyaksikan.

Baca juga: Kisah Zana - bigfoot Rusia yang melahirkan anak-anak dari manusia dan sekelompok simpanse berduka melihat kematian temannya.

(wikipedia, scienceray.com, austinchronicle.com)

Wednesday, January 12, 2011

Legenda Unicorn dan laporan penampakannya di dalam sejarah

Di dalam Novel Harry Potter, membunuh Unicorn dianggap sebagai dosa besar melawan alam. Namun Lord Voldermort tetap membunuh makhluk itu karena darahnya dipercaya dapat memberikan hidup abadi bagi mereka yang meminumnya. Begitulah hebatnya penghargaan yang diberikan kepada makhluk misterius ini. Namun apakah ia benar-benar pernah ada di dunia ini? ataukah ia hanya muncul di imajinasi para penulis fiksi?


Unicorn dalam sejarah

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya.

Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.

Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno dari seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.


Selain India, Cina juga memiliki Unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.

Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa ini, karakter Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.

Seiring dengan bangkitnya paham humanisme, Unicorn mendapatkan tempat tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.

Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya bisa ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali digunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar.

Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya kalau tanduk yang digunakan sebenarnya bukanlah tanduk hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk dari Narwhal, paus Unicorn.

Lalu, pertanyaannya adalah apakah makhluk misterius ini benar-benar pernah ada di dunia?

Unicorn lainnya

Sebenarnya kita memiliki makhluk Unicorn di masa modern ini.

Misalnya, makhluk yang telah umum kita jumpai ini, yaitu badak.


Atau Narwhal, paus Unicorn yang tanduknya bisa mencapai panjang hingga 3 meter.


Selain hewan yang memang memiliki karakteristik seperti itu, kita juga memiliki Unicorn yang terjadi karena kelainan yang tidak umum.

Misalnya, rusa Unicorn yang lahir di Italia.


Atau pria Unicorn yang berasal dari Cina.


Para seniman yang begitu ingin memiliki Unicorn sendiri bahkan bertindak lebih jauh. Mereka melakukan prosedur implantasi atau manipulasi pada tanduk hewan sehingga menghasilkan Unicorn.

Seperti yang bisa kita lihat pada kambing ini.


Atau sapi ini.


Tetapi, tentu saja kita tidak membahas makhluk-makhluk diatas. Kita sedang membahas makhluk yang gagah ini:


Mungkinkah ia pernah ada di dunia?

Ilmu pengetahuan modern mencatat kalau makhluk seperti itu tidak pernah ada. Namun ada catatan-catatan masa lampau yang sepertinya menunjukkan kalau makhluk misterius ini mungkin pernah hidup di beberapa bagian dunia.

Hal ini diperkuat dengan fakta kalau informasi mengenai Unicorn hampir tidak bisa kita temui di dalam mitologi Yunani. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan kalau makhluk ini benar-benar ada, tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan stempel Mohenjo Daro dan Harappa.

Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan Unicorn sebagai keledai liar dengan satu tanduk berwarna putih, merah dan hitam sepanjang 1,5 cubit.

Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut:
"Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci"
Ctesias juga yang pertama kali melaporkan kalau tanduk Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.

Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.

Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan Romawi, Pliny the elder. Mengenai Unicorn, Ia menulis:
"Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit."
Beberapa sejarawan mendebatkan deskripsi Pliny ini. Ada yang beranggapan kalau ia hanya mendeskripsikan seekor badak dan bukan kuda bertanduk. Namun badak sepertinya tidak "memiliki kepala seperti rusa dan bagian tubuh yang lain seperti kuda".

Selain Pliny, Julius Ceaser juga pernah menyinggung mengenai makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya:
"Kepalanya seperti rusa, kakinya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm dengan ekor menyerupai babi hutan."
Apakah mereka sedang membicarakan seekor badak?

Jika bukan, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern yang mengkonfirmasikan keberadaan makhluk ini?

Jawabannya: ada.

Laporan penampakan
Pada tahun 1486, Berhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam"atau "Perjalanan ke tanah suci".

Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan.

Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan mengunjungi semua tempat-tempat suci disitu. Setelah itu rombongan pergi menuju gurun Sinai dan mengunjungi biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanya melihat seekor Unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai. Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.

Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab dan India juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor Unicorn. Tubuh makhluk itu berwarna kuning coklat. Kepalanya seperti rusa dengan leher dan surai yang panjang. Kakinya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Menurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah.

Kesaksian Bartema menunjukkan kalau pada masa itu, Unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat Unicorn di propinsi Damota. Makhluk itu berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat Unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna.

Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan Unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr.Sparrmann. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.

Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan menemukan batu-batuan yang berukirkan Unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau Unicorn sesungguhnya telah dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan kalau Unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat.

Kisah yang diceritakan Dr.Sparrmann kemudian mendapatkan konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr.Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru.

Mr.Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku Bushmen, menjumpai sembilan Unicorn dan menembak salah satunya. Menurut Slinger:
"Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk ini seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira sama."
Mr.Cloete juga menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots.

Menarik.

Walaupun mungkin tidak persis seperti gambaran yang kita miliki di buku-buku fiksi, sepertinya makhluk bertanduk satu menyerupai kuda benar-benar pernah ada di dunia!

Elasmotherium
Tentu saja sebagian peneliti akan tetap menolak keberadaannya dan menganggap Unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk mitologi seperti naga. Namun ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai Unicorn.

Mereka percaya kalau Unicorn itu mungkin adalah makhluk yang disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu.


Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu, anehnya, di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar berambut yang berbentuk seperti sapi dengan satu tanduk besar di kepalanya. Persis seperti Elasmotherium.

Legenda-legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar pembentukan legenda Unicorn modern.

Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti kuda seperti deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak.

Kalau begitu mungkinkah di luar sana masih ada hewan misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn?

Baca juga: Legenda naga Cina dan penampakannya di dalam sejarah

(wikipedia, theourworld.com)

Wednesday, January 5, 2011

Terjadi Lagi! 500 burung di Lousiana, 2 juta ekor ikan di Maryland dan 15 ton ikan di Brazil ditemukan mati

Setelah Arkansas, sekarang giliran Louisiana dan Maryland. Pada hari senin tanggal 3 Januari 2011, paling tidak sekitar 500 bangkai burung ditemukan bertebaran di sebuah jalan di Pointee Coupee Parish, Louisiana. Lokasi ini berjarak sekitar 480 km dari Beebe, tempat sekitar 1.000 ekor burung ditemukan mati pada malam tahun baru kemarin. Di tempat lain di Maryland dan Brazil, sejumlah besar ekor ikan juga ditemukan mati. Apa yang sedang terjadi sesungguhnya? Tulisan ini sekaligus merupakan update dari tulisan sebelumnya.


Kejadian yang berturut-turut ini membuat dunia maya menjadi lebih panas. Para ilmuwan iklim berpendapat kalau peristiwa ini diakibatkan oleh pemanasan global. Para penganut teori konspirasi percaya kalau peristiwa ini diakibatkan oleh eksperimen rahasia pemerintah sejenis Chemtrail atau HAARP, sedangkan sebagian lainnya percaya kalau peristiwa ini adalah tanda-tanda akan terjadinya bencana di tahun 2011.

Jika hanya terjadi satu kali di satu lokasi, mungkin peristiwa ini tidak terlalu istimewa. Namun dalam waktu yang berdekatan terjadi 4 kali peristiwa kematian hewan dalam jumlah besar. Ini cukup menimbulkan tanda tanya. Apa yang sesungguhnya terjadi?

Penyebab pasti kematian lebih dari 1.000 (sumber lain menyebutkan 5.000) burung Blackbird sayap merah di Arkansas masih belum tuntas. Namun laporan pendahuluan yang berasal dari Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission menyebutkan kalau burung-burung Blackbird dari Beebe mati karena luka akibat benturan.

Keith Stephen, juru bicara Arkansas Game and Fish Commission, mengatakan kalau burung-burung itu menunjukkan bukti adanya luka berat di dada, gumpalan darah di rongga-rongga tubuh dan pendarahan internal yang cukup parah. Hatinya ditemukan dalam keadaan pucat yang mengindikasikan terjadinya kekurangan darah. Organ-organ tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular.

Dr.George Badley dari Arkansas Livestock dan Poultry Commission yang memeriksa sampel bangkai menambahkan kalau perut-perut burung itu dalam keadaan kosong. Artinya, kemungkinan keracunan makanan bisa dihilangkan.

Pada awalnya Dr.Badley percaya kalau sebuah badai mungkin telah menyebabkan burung-burung itu bertabrakan dan mati.

"Malam itu terjadi beberapa kali badai petir." Katanya. "Blackbird sayap merah biasa terbang berkelompok. Mungkin sebuah badai telah meghisap mereka dan petir kemudian ikut menyambar. Itu perkiraan saya."

Namun, Dr.Badley menarik teorinya setelah diketahui kalau badai hanya muncul di daerah itu sekitar 10 jam sebelum peristiwa jatuhnya burung-burung itu. Jadi sepertinya badai bukan penyebab kematian tersebut.

Kalau begitu apa yang menyebabkannya?

Setelah berita ini menyeruak, beberapa penduduk melaporkan kalau mereka mendengar suara keras sebelum burung-burung itu mulai berjatuhan. Berdasarkan laporan ini para peneliti menyimpulkan kalau suara keras itulah yang telah menyebabkan burung-burung itu mengalami disorientasi sehingga saling bertabrakan atau menabrak benda lainnya.

LeAnn White, peneliti lapangan dari National Wildlife Health Center di Wisconsin yang juga menerima sampel bangkai burung dari Arkansas mengatakan:

"Kamu terganggu, kamu mengalami disorientasi, lalu kamu berusaha menentukan posisi kamu. Kita sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya. Ketika terjadi kabut tebal, burung-burung bisa menabrak menara atau kabel listrik."

Kalau begitu, suara keras apakah yang mungkin telah menyebabkan burung itu mengalami disorientasi?

Sepertinya para peneliti kebanyakan sepakat kalau suara keras itu berasal dari kembang api tahun baru.

Di Arkansas, para penduduk biasa menyalakan kembang api yang bernama "Cannon" pada malam tahun baru. Suara kembang api jenis ini lebih keras dibanding kembang api lainnya. Suara "Cannon" ini mungkin telah membuat takut burung-burung itu.

Karen Rowe, Ornitologis dari Arkansas Game and Fish Commission menjelaskan lebih lanjut:

"Untuk menghindari suara kembang api, kumpulan Blackbird itu mungkin telah terbang pada ketinggian atap rumah, bukan ketinggian pohon seperti biasanya. Burung jenis ini memiliki penglihatan yang buruk pada malam hari. Ini mungkin telah menyebabkan mereka menabrak benda-benda di sekitarnya."

Karen memperkirakan jumlah burung yang mati di Arkansas sekitar 3.000 ekor. Namun, ia juga tidak berani menyatakan kalau misteri itu telah terpecahkan. Menurutnya Laboratorium masih akan terus berusaha meneliti sampel bangkai untuk mencari penyebab lainnya.

Penjelasan ini sepertinya cukup masuk akal. Namun, peristiwa yang mirip kembali terjadi beberapa hari setelahnya dan peristiwa ini sepertinya tidak sesuai dengan teori kembang api.

Pada tanggal 3 Januari kemarin, sekitar 500 bangkai burung ditemukan di jalanan Louisiana. Kebanyakan burung yang mati adalah jenis Blackbird dan burung Jalak.

Jika burung-burung ini mati pada tanggal 3 Januari 2011, apakah mungkin mereka dikejutkan oleh suara kembang api tahun baru?

Seperti kata Karen, misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan. Memang benar, penyebab kematian telah diketahui, namun senjata pembunuh belum ditemukan.

Selain Louisiana, peristiwa lain kembali terjadi. Setelah 100.000 ikan Drum Fish ditemukan mati
di sungai di Arkansas, kali ini puluhan ikan dalam jumlah besar ditemukan mati di Chesapeake Bay, Maryland, pada tanggal 4 Januari 2011. Beberapa orang memperkirakan ikan yang mati berjumlah puluhan ribu. Namun berdasarkan laporan Baltimore sun, Maryland departement of Environment memperkirakan jumlah yang mati sekitar 2 juta ekor ikan.

Selain itu, di Brazil, lebih dari 15 ton ikan ditemukan mati di pantai Parana sejak hari kamis tanggal 30 Desember 2010. Sebagian nelayan bahkan memperkirakan jumlah ikan yang mati mencapai hingga 100 ton.

Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan perkiraan jumlah Drum Fish yang mati di Arkansas.

Ikan yang mati di Chesapeake Bay kebanyakan berasal dari jenis Menhayden, Spot dan Croakers. Sedangkan di Brazil kebanyakan berasal dari Sardine, Croaker dan Catfish. Pemerintah Brazil belum merilis laporan resmi mengenai penyebab kematian ikan-ikan ini.


Sedangkan juru Bicara dari Maryland Department of Environment (MDE) menyatakan kalau ikan-ikan di Chesapeake Bay mungkin mati akibat stres dengan air dingin.

Mereka juga mengutip peristiwa yang sama pada tahun 1976 yang membunuh sekitar 15 juta ekor ikan. Pada bulan Desember, suhu air di Chesapeake Bay memang bisa turun hingga 2 derajat celcius.

Penjelasan serupa juga diberikan untuk kematian 100.000 Drum Fish di Arkansas.

Dr. Andrew Goodwin dari University of Arkansas mengatakan kalau kematian ikan-ikan dalam jumlah besar cukup umum. Menurutnya perubahan lingkungan - seperti fluktuasi yang drastis antara cuaca panas dan dingin mungkin telah membuat ikan-ikan itu kaget dan mati. Ia percaya kalau kasus matinya burung-burung dan ikan di Arkansas tidak berhubungan sama sekali.

"Kesan pertama saya setelah melihat hanya satu jenis ikan yang mati adalah berhubungan dengan pengaruh lingkungan dan tidak berhubungan dengan racun. Yang mempengaruhinya kemungkinan adalah perubahan temperature. Kita mengalami cuaca yang dingin dan panas bergantian."

Namun, penjelasan ini juga masih belum menjawab satu misteri.

Misalnya dalam kasus Chesapeake Bay. Umumnya, selama bulan Desember, ikan-ikan di wilayah itu akan menghindari air dingin dengan berenang ke tempat yang airnya lebih hangat. Kali ini, entah mengapa ikan-ikan itu tidak melakukan hal itu.


Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah hewan-hewan ini kuatir dengan masa depan mereka di tahun 2011 sehingga melakukan bunuh diri massal?

Untuk jawaban pastinya, mungkin kita harus menunggu lagi.


Monday, January 3, 2011

Arkansas lagi! Kali ini 100.000 ekor ikan Drum Fish ditemukan mati di pinggir sungai sepanjang 20 mil

Setelah lebih dari 1.000 burung Blackbird sayap merah jatuh dari langit secara misterius, sekarang lebih dari 100.000 ekor ikan Drum Fish ditemukan mati, juga di Arkansas. Apakah keduanya berhubungan?


Departemen yang menyelidiki peristiwa jatuhnya burung-burung Blackbird tersebut, Arkansas Game and Fish, sekarang dihadapkan pada peristiwa misterius lainnya. Lebih dari 100.000 bangkai ikan ditemukan di wilayah antara bendungan Ozark dan Jembatan Highway 109 di Franklin County yang meliputi panjang hingga 20 mil. Wilayah Ozark hanya berjarak sekitar 125 mil dari Beebe, tempat ribuan burung jatuh secara misterius pada malam tahun baru kemarin.

100.000 bangkai ikan ini ditemukan terdampar di sepanjang sungai Arkansas. Ikan yang mati adalah dari jenis Drum Fish. Fakta hanya satu jenis ikan yang mati ini mengingatkan kita pada peristiwa Beebe yang juga hanya terjadi pada satu jenis burung.



Keith Stephen dari Arkansas Game and Fish mengatakan,"Minggu yang lalu, kami menerima laporan dari seseorang yang menemukan ikan-ikan mati di sungai itu. Lalu kami segera mengirim seseorang untuk memeriksa wilayah itu."

Petugas penyelidik segera mengambil sampel. Stephen mengatakan kalau ikan mati biasa ditemukan setiap tahun, namun jumlah yang sangat besar seperti ini sangat tidak biasa. Ia menduga kalau peristiwa ini disebabkan oleh penyakit dan menolak kemungkinan polutan.

Menurutnya, jika polutan yang menyebabkan kematian itu, maka seharusnya yang mati adalah semua jenis ikan. Dalam kasus ini, 99 persen ikan yang mati adalah dari jenis Drum fish saja.

Beberapa ikan yang diambil terlihat masih hidup dan sepertinya sangat sakit. Sampel-sampel ikan tersebut segera dibawa ke Universitas Arkansas di Pine Bluff untuk penelitian lebih lanjut.

Wilayah tempat ditemukan ikan tersebut masih dibuka untuk umum dan penangkapan ikan masih tidak dilarang.

"Saat ini, tidak masalah untuk menangkap ikan. Jika kalian pergi ke sungai itu, kalian masih bisa menangkap ikan jenis lain. Yang penting jangan memakan ikan yang sudah mati sebelumnya."
Mengenai pembersihan wilayah sungai dari bangkai, alam sepertinya akan mengambil alih.

"Raccoon dan burung-burung akan segera berdatangan dan membersihkan semuanya itu sehingga saya rasa tidak perlu ada pembersihan secara khusus. Lagipula jumlahnya terlalu besar karena meliputi wilayah sungai yang luas."

Sama seperti sampel burung blackbird yang sedang diteliti, sampel ikan ini juga akan diteliti pada hari senin ini. Jadi kita tunggu saja apakah peristiwa ini berhubungan dengan jatuhnya burung-burung di Beebe.

(todaysthv.com, dailymail.co.uk)

UPDATE: 05 Januari 2001
Klik disini:
Terjadi lagi! 500 burung di Louisiana, 2 juta ekor ikan di Maryland dan 15 ton ikan di Brazil ditemukan mati.

Sunday, January 2, 2011

Misterius! Lebih dari 1.000 burung blackbird berjatuhan dari langit Arkansas pada malam tahun baru 2011

Kira-kira satu setengah jam sebelum memasuki tahun 2011, penduduk kota kecil Beebe, Arkansas, dikejutkan dengan sebuah peristiwa misterius. Ribuan burung blackbird sayap merah tiba-tiba berjatuhan dari langit dan mati dengan sebab yang tidak diketahui.


Peristiwa itu kembali terjadi. Pada Maret 2010, saya pernah memposting mengenai jatuhnya 100 ekor burung jalak secara misterius di Somerset, Inggris. Kali ini peristiwa yang sama kembali terjadi di Arkansas, hanya dalam skala yang lebih besar.

Stephen Bryant, seorang penduduk lokal Beebe, mengingat kembali peristiwa malam itu:
"Jutaan burung blackbird beterbangan di wilayah ini setiap malam. Kita bisa melihat ke langit dan yang terlihat hanyalah langit yang hitam karena burung-burung itu. Lalu, tadi malam, sekitar pukul 10.30, saya keluar dan melihat burung-burung itu berjatuhan."
Hanya dalam hitungan jam setelah itu, persis saat pergantian tahun, ribuan burung itu telah jatuh ke tanah dan mati.

Melissa Weatherly, yang keesokan paginya menemukan bangkai-bangkai burung berserakan, berkata:
"Saya segera memanggil ibu saya karena saya harus pergi bekerja. Saya mengatakan kepada ibu untuk segera datang ke rumah saya dan menjaga anak-anak dan anjingku karena saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Benar-benar mengerikan. Bahkan kita tidak akan bisa menyetir di jalan tanpa melindas ratusan burung yang tergeletak. Benar-benar buruk."
Peristiwa misterius ini segera membuat siaga departemen-departemen terkait seperti Arkansas Game and Fish Commission. Pagi itu, dengan menggunakan pakaian pelindung dan masker, puluhan petugas dari departemen itu segera menuju lokasi dan membersihkan jalanan dari bangkai-bangkai burung.

Para petugas itu memperkirakan kalau jumlah burung yang jatuh adalah sekitar 1.000 ekor. Kebanyakan sudah mati, namun ada juga beberapa yang masih hidup. Bangkai-bangkai burung itu bertebaran hingga sejauh satu mil dan burung-burung yang mati kebanyakan adalah burung dari jenis blackbird bersayap merah (Agelaius Phoeniceus). Namun, jenis lain seperti bebek juga ditemukan.

Ketika salah seorang reporter dari stasiun TV THV berkeliling di area itu, ia menemukan ada seekor burung yang masih hidup. Burung itu terlihat bingung, terluka dan berjalan berputar-putar tanpa mengeluarkan suara ataupun mencoba terbang.

Sampai saat ini tidak ada satupun penduduk dievakuasi karena Arkansas Department of Environment Quality (ADEQ) telah melakukan pengujian terhadap kualitas udara dan tidak ditemukan bahan beracun sama sekali.

Para petugas akan segera mengumumkan temuan mereka, namun untuk menenangkan para penduduk, mereka membeberkan dugaan mereka, yaitu: Petir, stress, hujan es di ketinggian atau terkejut karena kembang api tahun baru.

Menurut Karen Rowe dari Arkansas Game and Fish Commission, Kelihatannya burung-burung itu tidak tewas akibat racun karena kebanyakan burung yang jatuh dan mati hanya berasal dari satu jenis, yaitu Blackbird bersayap merah. Namun Karen juga mengatakan kalau mereka akan menunggu hasil Laboratorium untuk kesimpulan pastinya.

Ia juga menyebutkan kalau peristiwa serupa juga pernah terjadi di seluruh dunia.

Saat ini, bangkai 65 burung telah dikirim ke Laboratorium Arkansas Livestock and Poultry Commission dan Laboratorium National Wildlife Helath Center di Madison, Wisconsin. Pemeriksaan awal akan dilakukan pada hari senin besok tanggal 3 Januari 2011.

Jadi kita tunggu saja.

Baca juga: Maut di langit! Lebih dari 100 ekor burung jalak tiba-tiba jatuh ke bumi dan mati.

(todaysthv.com, msnbc.msn.com)


UPDATE: 05 Januari 2011

Klik disini:
Terjadi lagi! 500 burung di Louisiana, 2 juta ekor ikan di Maryland dan 15 ton ikan di Brazil ditemukan mati.